Pada area yang tidak dirancang khusus untuk layanan drive thru, adanya kendaraan yang berhenti tidak pada tempat semestinya, berpotensi menyebabkan ketidaklancaran lalu lintas. Hal-hal yang tidak diinginkan dan berbahaya bisa terjadi. Apalagi ketika kondisi arus jalan raya dipadati kendaraan.
Faktor kenyamanan termasuk fokus saat bertransaksi hendaknya menjadi pertimbangan. Seorang pengunjung, Danang (40), membagikan pengalamannya.
"Ini saya mau beli cumi sama ikan kesukaan anak. Ya kalau dulu pernah satu kali kejadian belanjaan tertukar. Enggak (kapok), sudah lebih hati-hati. Kendaraan saya parkir dulu barulah menyusur lapak." tutur Danang.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh pengunjung, seperti:
Memanfaatkan area parkir resmi yang telah disediakan dan berjalan kaki menuju lapak-lapak yang diinginkan.
Menyusuri terlebih dulu deretan lapak sembari memperhatikan kondisi produk laut yang digelar oleh penjual. Sebagian lapak memiliki lampu penerangan cukup baik namun ada pula yang minim penerangan.
Mengetahui cara mengenali produk laut yang segar dan harga wajar di pasaran.
Memilih sendiri produk laut yang ingin dibeli, fokus saat bertransaksi. Pastikan yang dimasukkan ke dalam kantong belanjaan dan dibawa adalah benar produk yang telah dipilih.
Pemberitaan yang dipublikasi oleh media terpercaya, mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan berkala oleh lembaga terkait, bisa menjadi acuan. Baik bagi konsumen bila bisa mengetahui sumber asal muasal produk laut yang dibeli dan bagaimana kondisinya. Seperti apakah bebas dari cemaran polutan dan kontaminasi logam berat dan bebas dari bahan pengawet maupun pewarna.
Idealnya sebuah area perdagangan, bisa memenuhi faktor kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi semua yang berada di area tersebut.