Konflik orang-orang Samin dengan perusahaan semen pada beberapa tahun yang lalu, terjadi selama rentang beberapa waktu, sejak pemberitaan rencana berdirinya pabrik semen pada wilayah mereka. Orang-orang Samin merupakan salah satu masyarakat adat Indonesia dengan nilai-nilai kearifan lokal yang masih dipertahankan. Orang-orang Samin tinggal di sepanjang pegunungan karst Kendeng, Jawa Tengah. Pegunungan karst Kendeng merupakan pegunungan gamping yang menghasilkan bahan baku dalam pembuatan semen, dimana area tersebut menjadi target dari perusahaan semen Indonesia. Terlepas dari hal tersebut, kawasan pegunungan karst Kendeng merupakan kawasan pertanian dan sumber mata air. Penolakan terjadi terhadap eksploitasi lahan untuk aktivitas penambangan, sebab dinilai dapat merusak lahan pertanian dan mencemari sumber mata air.
Menurut saya pengalaman ini merupakan contoh tentang teori konflik Ralf Dahrendorf. Dalam video dokumenter SAMIN VS SEMEN yang saya tonton, timbulnya konflik antara orang-orang Samin dengan perusahaan semen merupakan bentuk dari adanya perbedaan kepentingan antar kelompok yang berkepentingan. Melihat dari sudut pandang orang-orang Samin, terkait pendirian pabrik semen, mereka memiliki kepentingan mempertahankan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan. Tanah atau lahan dibutuhkan, sebab orang-orang Samin pantang untuk berdagang, dan agar tanah tetap produktif, air diperlukan. Demikian, dengan didirikannya pabrik semen, sumber penghidupan orang-orang Samin dapat terancam hilang. Melihat dari sudut pandang perusahaan semen Indonesia, yaitu tidak terlepas dari potensi kandungan bebatuan gamping pada kawasan karst Kendeng, dan upaya memperoleh profit bagi perusahaan dengan memperluas dan menambah area penambangan baru.
Saya mengenal teori konflik Ralf Dahrendorf dari beberapa jurnal dan buku yang saya jumpai dan baca. Salah satu jurnal dengan judul "Ralf Dahrendorf - Struktur Sosial, Kepentingan Kelompok, dan Kelompok-Kelompok yang Bertentangan". Jurnal ini menjelaskan teori konflik Ralf Dahrendorf yang melihat masyarakat sebagai dua wajah yang berbeda, yaitu konflik dan kerjasama. Teori konflik Ralf Dahrendorf juga seringkali disebut sebagai teori konflik dialektika (Raho, 2021: 101). Teori konflik merupakan teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang melahirkan kesepakatan berbeda dari kondisi awal. (Zulfiani, Farhana, Oktavianingrum, 2022: 43). Konflik dan perubahan sosial merupakan fenomena yang terikat dengan masyarakat. Masyarakat melekat diatas penguasaan atau dominasi atas kelompok lain. Ralf Dahrendorf menerangkan bahwa dalam setiap kelompok dengan konflik terdapat pergolakan antara kelompok yang mendominasi atau kelompok pemilik otoritas dan didominasi atau kelompok yang tunduk.
Dalam pemahaman saya, teori konflik Ralf Dahrendorf bahwa konflik merupakan suatu bentuk keterulangan dalam masyarakat, sebab dalam teori konflik masyarakat tunduk dalam proses perubahan. Konflik tercipta dari adanya perbedaan kepentingan dalam struktur sosial, dan terdapat kelompok dominasi dan terdominasi, yaitu bentuk dari adanya kuasa atas satu kelompok terhadap kelompok lain dengan memaksa. Ralf Dahrendorf mengemukakan bahwa masyarakat terdiri dari kesatuan kelompok atas dasar kekuasaan. Suatu konflik berangkat dari ragam fenomena pada individu atau kelompok yang tidak terlepas dari realitas kehidupan sosial.Â
Teori konflik tercatat dalam beragam pemikiran oleh beberapa tokoh. Beberapa tokoh sosiologi klasik dan modern mengemukakan pemikirannya mengenai teori konflik, sama halnya dengan Ralf Dahrendorf melalui pemikirannya dalam teori konflik. Ralf Dahrendorf merupakan seorang sosiolog, lahir di Hamburg, Jerman pada tanggal 1 Mei 1929. Ralf Dahrendorf menyampaikan kritik terhadap teori struktural fungsionalisme dalam kekurangannya melihat dan menelaah konflik. Ralf Dahrendorf menggeluti sosiologi di Inggris. Pemikiran Ralf Dahrendorf banyak dipengaruhi oleh Karl Marx. Class and Class Conflict in Industrial Society merupakan karya utama Ralf Dahrendorf, beberapa karya lain yang ditulis oleh Ralf Dahrendorf di antaranya yaitu, Homo Sociologicus, The Modern Social Conflict, Society and Democracy in Germany, Reflections on the Revolution in Europe, Essays in the Theory of Society, The New Liberty, dan lainnya.
Â
Referensi:
Zulfiani, Yayang Nuraini, Nurul Farhana, Wilda Oktavianingrum. (2022). Relevansi Teori Karl Marx dan Ralf Dahrendorf dalam Implementasi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Sebagai Alat Perwujudan Revolusi Industri 4.0. Jurnal Dialektika Hukum, 4(1), 39-57
Raho, Bernard. (2021). Teori Sosiologi Modern. Yogyakarta: Moya Zam Zam
Panuga, Gala. Ralf Dahrendorf - Struktur Sosial, Kepentingan Kelompok, dan Kelompok-Kelompok yang Bertentangan
Rosana, Ellya. (2015). Konflik Pada Kehidupan Masyarakat (Telaah Mengenai Teori dan Penyelesaian Konflik Pada Masyarakat Modern). 10(2), 216-230