Petik laut juga menggambarkan nilai keberagaman dan inklusi sosial yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat pesisir. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ini telah berkembang menjadi acara yang mengundang berbagai pihak dari luar daerah, seperti nelayan dari Madura, Besuki, dan daerah pesisir lainnya. Hal ini tidak hanya memperkaya acara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi dan belajar satu sama lain, menghapus batas-batas sosial dan budaya yang ada. Masyarakat Paiton, melalui petik laut, menunjukkan bahwa mereka terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak demi menciptakan harmoni dan kesejahteraan bersama.
Tradisi tahunan "Petik Laut" di Paiton, Kabupaten Probolinggo, adalah bentuk penghormatan masyarakat pesisir terhadap laut sebagai sumber kehidupan, yang diwujudkan melalui rangkaian kegiatan adat, doa bersama, dan pelepasan kapal ke laut. Tradisi ini tidak hanya menjadi ungkapan rasa syukur dan harapan akan keberkahan, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya seperti spiritualitas, gotong royong, kebersamaan, dan pelestarian lingkungan. Selain itu, acara ini mendukung perekonomian lokal melalui pameran UMKM dan aktivitas perdagangan, serta menjadi ajang mempererat hubungan sosial dan memperkenalkan budaya pesisir kepada masyarakat luas. Petik laut adalah simbol keberlanjutan warisan budaya yang mengintegrasikan aspek spiritual, sosial, dan ekonomi masyarakat Paiton.
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI