Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saya dan Adinda Setahun yang Lalu

17 Juni 2017   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2017   23:35 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diam-diam hati saya pun berbunga-bunga, rencananya setelah tiba di apartemenya saya mau mengajaknya kembali melanjutkan cerita kita bedua yang sempat terputus dulu.

Dari kaca spion saya lihat dia duduk tenang karena ia tampak begitu yakin saya tahu di mana lokasi tempat tinggal itu.

Setelah berjalan sekitar lima belas menit berbekal layar GPS di atas setir mobil,  ekspresi dia pun berubah cemberut lalu saya merasa bersalah telah mengarahkan mobilnya ke arah yang keliru. 

Dan dia langsung mengingatkan saya, kalau apartemen dia itu harus melalui jalan di depan Gedung parlemen. 

Saya menjawab. ”Ohh…saya pikir yang di belakang Plasa Bunga.”

Dia pun menjawabdengan setengah menggoda. "Huuuu dasar wong deso, mesti Mas salah kan waktu ngetik tulisan Bunga di hape. GPSnya gak salah tapi Masnya yang kudet. makanya hape tiap tahun ganti dong kayak akyuu"

Saya pun hanya bisa tertawa kecil sambil haha hihi

Maka dengan penjelasannya itu, saya tak pernah naik pitam. Saya tahu kalau membuat perjanjian dengannya, saya tak perlu harus disiplin, tak perlu harus kaku. Dan dengannya, saya menikmati untuk pertama kalinya menjadi tidak kaku dan tidak disiplin.

Karena saya mengetahui kebiasaan teman karib itu, saya bisa memilih strategi yang tepat. 

Adinda, teman saya meyakini bahwa saya menghindar untuk diajak bertemu, teman saya yang mesra itu meyakini bahwa saya tahu arti kata di sini tanpa harus memberi penjelasan, terlebih dia itu meyakini bahwa saya bisa mengantar dia tepat ke alamat yang diinginkan.

Akhirnya sampai juga kami berdua di apartemen bunga tempat tinggal Adinda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun