Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nurhayati (Cahaya Hati)

23 Februari 2021   20:01 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:27 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nafasnya yang tinggal satu-satu,membuat ia semakin susah bernafas,ternyata sel kanker nya sudah menyebar ke paru-parunya.

Kami sudah ikhlas dengan keadaan mama seperti itu,namun susah bagi mama untuk meninggalkan kami. Saat itu pandangan mama sudah menjadi kosong,tidak mendengar,ngomongnyapun sudah tidak jelas,seperti orang bisu serta tidak mengenali kami lagi.namun setiap kami putarkan lagu rohani,air matanya terus mengalir menandakan hatinya masih berfungsi untuk merasakan.

Kami tidak tahu mengapa mama susah sekali untuk pergi,sampai kami kira mama digunai-gunai orang,namun saat-saat terakhirnya mama mengatakan bahwa ia ingin Bapak.

Kami menjadi semakin kacau,dan kasihan sama mama,diakhir hidupnya pun,laki-laki yang ia cintai itu membuatnya menderita sampai kepada ajal menjemputnya.

Kami yang tidak tahu apa-apa tentang Bapak,dimana berada,dan nomor hpnya pun tidak aktif. Kami menghubungi semua keluarga dari Bapak untuk membantu mencari tahu dimana keadaan bapak.

Sampai akhirnya kami mendapatkan nomor baru yang diyakini itu adalah nomor bapak.

Tut...tuttt..... nomor yang anda tuju sedang sibuk

Beberapa kali kami hubungi bapak,namun tidak diangkat dan tidak ada respon sama sekali. Terakhir kak dewi mengirimakn sms dengan kata-kata kasar karna sudah emosi melihat tingkah bapak.

Berulang kali,kami hubungi nomor itu sampai akhirnya masuk dan dijawab panggilan,namun responnya sama sekali datar,tidak ada rasa kwatir dan tidak ada rasa bersalah.

Memang laki-laki yang tidak punya hati,tidak sadar akan semua kesalahannya.

Kami semakin benci yang namanya Bapak dalam hidup kami. Minta ma"f pun tidak mau,sampai kata-kata kasar kami ucapkan dalam telpon agar mau minta ma"f.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun