Sayang kau harus tahu, hujan akan selalu ditandai dengan awan gelap.
Dari dulu, aku lebih senang menghabiskan waktu bersama buku harian, sedangkan kau lebih senang menyeduh kopi dan menyalakan lilin untuk mengusir kedinginan.
Bagaimana dengan malam hari?Â
Langit justru lebih gelap dan jalanan akan lebih licin, sehingga kau harus lebih berhati-hati.
Kadang adapula air mata yang tak sengaja turun diam-diam membanjiri relung kalbu mu yang masih kesakitan.
Aku akan menyediakan payung, agar kau lebih siap menghadapi hujan yang lebih deras.
Kau hanya perlu membawa jaket, senter dan sepatu boots, lalu aku akan memutarkan musik jazz favorit ku disepanjang perjalanan.
Sekarang sudah pukul sebelas, dan hujan sudah mulai reda. Tapi jalanan kembali sepi, seperti suasana hati mu malam ini....
Sukabumi, 27 Oktober 2020
Reynal Prasetya