Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup dalam Zona Nyaman Itu Berbahaya!

31 Januari 2020   10:29 Diperbarui: 31 Januari 2020   21:19 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terjebak dalam zona nyaman (Sumber : viva.co.id)

Kalau selama ini kita sudah banyak bersyukur, sudah banyak menerima, tapi kok tidak kunjung ada perubahan dalam hidup, curigalah, jangan-jangan selama ini kita bukan sudah bersyukur, tapi sebenarnya tanpa sadar kita sedang mensabotase diri sendiri. 

Jadi, tidak perlu menyalahkan Tuhan, ataupun keadaan, jika selama ini hidup anda tidak kunjung berubah, karena pasti ada bagian kontribusi anda sendiri di balik semua itu.

Kita juga seringkali melihat ada orang yang nampak nya spiritual, nampak nya religius, bersyukur sekali dengan keadaan hidupnya, namun entah kenapa kok keadaan ekonominya sulit, hidupnya kekurangan, atau sulit berkembang?

Bisa jadi, selama ini ia bukannya bersyukur, namun sebenarnya ia sedang bersembunyi di balik sikap menerima, enggan untuk belajar dan melakukan upaya perbaikan dalam hidupnya.

Di satu sisi, orang-orang spiritual atau religius itu sebenarnya punya kemampuan menerima yang cukup besar, tentu ini sangat bagus. 

Namun disisi lain, mereka juga seringkali terlihat tidak memiliki keinginan atau dorongan yang besar untuk membuat tujuan yang lebih tinggi lagi. 

Anda mungkin selama ini sudah banyak bersyukur, sudah banyak menerima, itu adalah sikap yang sangat mulia. Namun apakah anda juga telah banyak meluangkan waktu untuk belajar ? Mengupgrade diri ? Mencoba melakukan perubahan dalam hidup anda ?

Jika tidak, berarti rasa syukur yang selama ini anda gunakan, tak lain hanyalah alasan sebagai pembenaran atas kemalasan anda untuk melakukan perubahan dan enggan untuk keluar dari "Zona Nyaman" anda tersebut.

Contoh misal, anda selama ini sudah merasa nyaman tinggal bersama orang tua, hidup dengan fasilitas-fasilitas dan di biayai orangtua, anda merasa bersyukur dan nyaman dengan kondisi tersebut, hingga akhirnya anda merasa tidak perlu lagi berusaha dan bekerja lebih keras, karena bagi anda itu saja sudah cukup.

Jika seperti itu terus, maka sudah pasti anda akan sangat sulit sekali tergerak dan tidak punya tarikan yang lebih besar untuk hidup mandiri dan memiliki rumah sendiri.

Kemampuan bersyukur dan menerima itu memang sangat penting, namun tentu saja kita juga memerlukan tujuan-tujuan yang lebih besar dari apa yang sudah kita capai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun