Mohon tunggu...
Reyhan Faviantoni
Reyhan Faviantoni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta

Jadi baik itu perlu, namun tidak perlu repot-repot membuktikan itu ke orang lain

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Kisah Team OH ESports, Sebuah Tim Komunitas yang Hampir Dikontrak Profesional

14 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 14 Juni 2022   12:06 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: youtube/PUBG MOBILE Indonesia

Aktivitas bermain game sudah bertransformasi menjadi olahraga elektronik bertajuk E-sport. Di Indonesia, gaming resmi menjadi cabang olahraga, ditandai dengan berdirinya Indonesia eSPort Association (IeSPA) tahun 2014. Tidak mengherankan semenjak itu mulai bermunculan komunitas-komunitas E-sport Gaming di Indonesia.

Mulai dari komunitas yang hanya digunakan sebagai tempat mencari teman "mabar" hingga komunitas yang didirikan dengan tujuan untuk berkompetisi. Munculnya komunitas- komunitas tersebut membuat ekosistem E-sport di Indonesia semakin berkembang. Salah satunya adalah OH ESPORTS, sebuah tim komunitas yang awalnya  sekedar mencoba mengikuti turnamen untuk menguji skill hingga berujung dengan keikutsertaan mereka pada Grand final PINC 2020 tingkat Nasional.

Andi Muhammad Satria Fadhil merupakan salah satu member OH Esport dan anggota yang paling bertanggung jawab dalam keikutsertaan mereka dalam PINC 2020. Pada awalnya Andi bergabung dengan komunitas OH ESPORTS karena komunitas lamanya bubar setelah mengikuti turnamen PUBG tingkat universitas. 

Saat itu Andi bergabung dengan beberapa teman lama dari komunitas lamanya kesana dengan tujuan mencari teman baru yang bisa diajak bermain bersama di dalam game. 

Hingga suatu saat  dia melihat sebuah postingan istagram tentang pendaftaran terbuka bagi komunitas-komunitas PUBG seluruh Indonesia dalam mengikuti Turnamen PINC 2020. Andi mengungkapkan kalau iya membagikan berita tersebut kepada teman-temannya  dan mengajak mereka ikut serta dengan alasan coba-coba saja.

Andi Muhammad Satria Fadhil, Salah satu member dari tim OH ESPOSTS | Sumber: youtube/PUBG MOBILE Indonesia
Andi Muhammad Satria Fadhil, Salah satu member dari tim OH ESPOSTS | Sumber: youtube/PUBG MOBILE Indonesia

"Saat itu saya mengajak teman-teman saya untuk ikut karena saya melihat itu merupakan sebuah hal yang menarik untuk kami ikuti. Teman-teman saya setuju untuk ikut serta karena kami ingin mencoba merasakan rasanya bersaing dengan komunitas lain di tingkat nasional," ujar Andi.

Mereka membentuk tim seadanya karena mereka bermain bukan benar-benar untuk menang namun karena mereka sekedar ingin mencoba-coba saja rasanya mengikuti sebuah kompetisi tingkat nasional. Berbeda dengan niat awal permainan mereka, mereka justru lolos dari babak Play-Off dan mendapat tiket untuk bersaing di Grand Final.

Anggota lain Yoga Arka mengungkapkan keterkejutannya atas lolosnya tim mereka ke Grand Final. Mereka terkejut karena persiapan yang seadanya dan permainan tanpa tekanan memikirkan perkara menang dan kalah tanpa disadari membawa mereka lolos ke tingkat Grand Final.

"Saat itu kami sangat terkejut karena awalnya  kami main di turnamen tersebut cuman untuk coba-coba aja. Tidak taunya karna saking serunya kami kebablasan hingga tidak sadar lolos dari babak Play-off dan masuk ke Grand Final," ujar Yoga.

Atas kesempatan tersebut mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi bermain di babak Grand Final. Namun mereka terkejut karena untuk dapat bermain mereka membutuhkan banyak hal, salah satunya seperti dana, seragam tim, dan pelatih.  Tim akhirnya mencoba berkoordinasi dengan anggota komunitas lain untuk meminta bantuan perkara hal tersebut.

Sampailah sebuah kabar dari anggota komunitas tentang sebuah Perusahaan Tim E-sports asal kalimantan bernama RMS E-sports yang bersedia mensponsori mereka dalam mengikuti Grand Final PINC 2020. RMS E-sports juga bersedia menawarkan kontrak profesional kepada tim OH Esport apabila mereka bisa memasuki 8 besar di akhir Grand Final.

Sumber: youtube/PUBG MOBILE Indonesia
Sumber: youtube/PUBG MOBILE Indonesia

Hari Grand Final pun tiba. Tidak tanggung-tanggung mereka bertemu dengan beberapa tim besar seperti ION ESPORTS dan EVOS ESPORTS. 

Namun sayangnya saat Grand Final diselenggarakan OH ESPORTS meski sudah berjuang sekuat tenaga memenuhi target untuk masuk 8 besar merupakan sebuah hal yang sangat sulit. Perasaan grogi dan perbedaan skill yang terlalu jauh diantara mereka dengan kompetitor mereka menyebabkan mereka finish  di posisi ke-10.

Meskipun hasilnya tidak memenuhi harapan dan gagal mendapat kontrak profesional mereka menyatakan bahwa mereka tidak menyesal karena telah gagal. Mereka menyatakan bahwa mereka bangga karena karena mendapat kesempatan untuk bersaing dengan tim-tim besar dalam satu panggung.


 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun