Mohon tunggu...
Revi Heni syafitri
Revi Heni syafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berkuliah di universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Bisnis Penjualan Berbasis Online

5 Desember 2021   14:15 Diperbarui: 5 Desember 2021   14:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid-19 telah mewabah seluruh negara , telah menyebabkan hancurnya tingkat perekonomian negara-negara yang terkena wabah, termasuk Indonesia. Pemerintah sendiri telah  berupaya  untuk  mengatasi  wabah  covid-19  ini  dengan  membuat  peraturan  dan kebijakan untuk memutuskan rantai covid-19, seperti dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menjalankan protokol kesehatan : wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan, sekolah di rumah , dan kegiatan vaksinasi. Saat covid-19 mulai mewabah, menyebabkan perekonomian menurun, terjadi pengurangan karyawan, pengurangan gaji, daya beli masyarakat turun, dan sebagainya. Kondisi tersebut membuat masyarakat harus memutar otak untuk bagaimana bisa bertahan hidup. Oleh karena itulah, saat itu semakin menjamurnya kegiatan berbasis online, seperti berdagang online melalui media sosial dan e-commerce.

Lalu, apa saja dampak virus corona terhadap kelangsungan bisnis?

1. Beberapa Sektor Bisnis Menjadi Lesu, ada beberapa sektor bisnis yang paling merasakan pengaruhnya. Berikut adalah sebagian di antaranya  :

  • -industri Perhotelan  : Karena semakin sedikit orang-orang yang keluar dari rumah, semakin jarang pula orang-orang berkunjung dan menginap di hotel.Bahkan data menunjukkan tingkat occupancy (jumlah tamu) mengalami penurunan hingga puluhan persen di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan sebagian hotel mengurangi pengeluaran dengan cara mendorong karyawannya untuk cuti.Jika berlangsung dalam jangka panjang, skenario terburuk bisa saja terjadi. Mulai dari diberlakukannya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga gulung tikar. Untuk menghindari itu semua, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan insentif agar industri perhotelan bisa tetap bertahan.
  • Industri Pariwisata ; Dengan meningkatnya potensi penularan virus, semakin banyak orang yang enggan bepergian ke tempat wisata. Inilah mengapa kondisi industri pariwisata di masa sekarang sangat mengkhawatirkan.Bahkan salah satu spot pariwisata terbaik di Indonesia, Bali pun tidak luput dari dampaknya. Penurunan wisata di Bali sudah mencapai angka 95%. Ada sekitar 7000 tour guide yang mesti bekerja serabutan karena kehilangan mata pencahariannya.Untungnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang mengusahakan berbagai insentif untuk membangkitkan kembali industri pariwisata.Insentif yang dilakukan mulai dari menggelontorkan dana Rp. 500 Miliar untuk mendukung kerja sama hotel dan provider transportasi, hingga bekerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan upaya penyelamatan industri pariwisata.di daerah masing-masing.   Industri Retail ; Wabah Corona sedikit banyak mempengaruhi daya beli konsumen.

2. Perubahan Cara Berkomunikasi dengan Konsumen,Di saat-saat seperti ini, komunikasi dengan pelanggan sangat penting. Pastikan Anda memberikan kabar kepada para konsumen.Contohnya, pengiriman produk toko online Anda mungkin menjadi lebih lama karena keterbatasan jasa ekspedisi. Pastikan konsumen Anda juga tahu. Hal ini dapat mencegah komplain yang bisa saja terjadi karena miskomunikasi.Sedangkan bisnis yang biasanya offline bisa menawarkan solusi agar konsumen bisa tetap melakukan transaksi. Misalkan Anda memiliki bisnis restoran, Anda bisa mengabarkan konsumen bahwa mereka bisa melakukan order via layanan pesan antar online.  .

3. Perubahan Strategi Bisnis, Karena perilaku konsumen berubah, ini juga berdampak pada strategi bisnis Anda. Pastikan Anda menyesuaikan setiap fungsi bisnis yang terdampak. 

4. Konsumen Mulai Beralih ke Transaksi Online, WHO tidak mengatakan bahwa uang tunai dapat menyebarkan virus Corona. Akan tetapi, WHO tetap menyarankan agar setiap orang yang baru bersentuhan dengan uang tunai harus mencuci tangan sebagai tindakan pencegahan. Bank Indonesia (BI) juga turut mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan pembayaran non-tunai untuk mencegah penyebaran virus corona.Hasilnya, semakin banyak konsumen yang melakukan transaksi digital. Contohnya, Bank BCA dan Bank Mandiri melaporkan adanya peningkatan volume transaksi mobile.

5. Meningkatnya Potensi Bisnis Online, Nah, meningkatnya transaksi online tentu berdampak positif terhadap potensi bisnis online. Berikut tips bisnis online bagi UMKM agar bisa bertahan di masa pandemi.Dikutip dari Asia Business Council, ada beberapa perubahan positif yang terjadi dari segi bisnis dengan adanya pandemi. Diantaranya adalah, perusahaan lebih memperhatikan kesehatan para karyawannya dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, hadirnya transformasi bisnis ke arah digital. Baik bisnis berskala kecil maupun berskala besar.

Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM menuturkan bahwa adanya pandemi membuat konsumen dan penjual terbiasa bertransaksi secara online. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 semakin meluas. Ia juga memprediksi bahwa pola transaksi tersebut akan terus terbawa hingga pandemi virus usai. Transaksi digital juga telah dianjurkan oleh pemerintah pada para pelaku UMKM. Contohnya, menyediakan layanan pesan--antar online. Hal ini meningkatkan tingkat penjualan dan akun mitra penjual di platform e-commerce. Dalam mengalihkan bisnis offline ke bisnis offline, ada sejumlah tips agar bisnis online Anda bisa berjalan. Sebelum Anda memulai, pastikan untuk melakukan riset pasar. Hal ini untuk menentukan sejauh mana bisnis Anda dapat dikembangkan, yang harus Anda persiapkan, dan lain sebagainya. Anda bisa bertanya kepada konsumen Anda, atau membagikan form survey secara online ,Selanjutnya, Anda bisa memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk mempromosikan barang jualan Anda. Pilihlah media sosial yang kiranya sering digunakan oleh konsumen . Lakukanlah interaksi dan berikan pelayanan se-optimal mungkin dalam menjawab pertanyaan maupun pesanan konsumen.

Dampak positif bisnis online

  • Tidak ada Batasan Akses, Waktu, Lokasi
  • Meningkatkan citra perusahaan
  • Investasi awal yang lebih rendah
  • Hasil kampanye marketing bisa diukur dengan akurat
  • Banyak platform untuk promosi bisnis Anda
  • Kecepatan dalam berbagi informasi ke konsumen
  • Fleksibilitas dalam promosi
  • Menjalin kedekatan dengan konsumen
  • Biaya operasional lebih hemat
  • .Bisa bersaing melawan perusahaan yang lebih besar
  • Belum banyak orang Indonesia terjun ke bisnis onlin

Dampak negatif bisnis online

  • Bisnis Anda akan lebih terekspose di internet.
  • Menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
  • Satu kesalahan saja bisa menghancurkan citra bisnis Anda.
  • Memperbesar peluang terkena hit and run dengan semua proses pembayaran yang online.
  • Tidak adanya interaksi secara fisik dengan pelanggan.

Penulis : Revi Heni Syafitri

Nim       :  201010501105

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis , Prodi Manajeman S1 Universitas Pamulang 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun