Mohon tunggu...
Revalya Syoura
Revalya Syoura Mohon Tunggu... mahasiswa universitas al azhar indonesia

Nama: Revalya Syoura
Status: Mahasiswa Aktif
Program Studi: Ilmu Komunikasi
Fakultas: psikologi
Universitas: Universitas Al Azhar Indonesia
Angkatan: 2022 Halo Saya Revalya Syoura saya mahasiswa Ilmu psikologi di Universitas Al Azhar Melalui artikel ini, saya berusaha mengangkat pentingnya pemahaman akan komunikasi nonverbal, khususnya ekspresi wajah, dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan empatik di masyarakat modern yang semakin kompleks.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Wajah Bicara, Emosi Terbaca : Hubungan Antara Ekspresi Wajah dan Emosi yang dirasakan dalam psikologi komunikasi

18 Mei 2025   15:00 Diperbarui: 18 Mei 2025   15:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 13.0px 'Helvetica Neue'} oto oleh SHVETS production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pasang

“The relative impact of verbal content is only 7%, while tone of voice accounts for 38%, and facial expression accounts for 55%” (Mehrabian & Wiener, 1971).

Artinya, ekspresi wajah berkontribusi besar dalam menyampaikan makna emosional, melebihi kata-kata itu sendiri.

Ekspresi Wajah dan Empati

Kecerdasan emosional berperan penting dalam memahami ekspresi wajah. Daniel Goleman (1995) menjelaskan bahwa empati adalah komponen utama kecerdasan emosional, yang melibatkan:

“The ability to sense how others are feeling, even if it is not being explicitly stated” (Goleman, 1995).

Kemampuan ini sangat diperlukan dalam profesi seperti konseling, pendidikan, dan pelayanan kesehatan, di mana kesuksesan komunikasi sangat bergantung pada kepekaan terhadap ekspresi emosional orang lain.

Artikel ini membahas hubungan antara ekspresi wajah dan emosi, serta cara menciptakan komunikasi yang efektif dalam lingkungan sosial berdasarkan prinsip-prinsip psikologi komunikasi: 

1. Hubungan antara Ekspresi Wajah dan Emosi

Ekspresi wajah sering kali menjadi indikator yang paling langsung dan jujur dari emosi seseorang. Penelitian psikologi oleh Paul Ekman menunjukkan bahwa terdapat ekspresi wajah universal yang dapat dikenali di seluruh budaya, seperti:

  • Kebahagiaan: senyum, sudut bibir terangkat
  • Kesedihan: alis miring ke atas, sudut mulut ke bawah
  • Marah: alis diturunkan, mata tajam, rahang menegang
  • Terkejut: mata melebar, mulut terbuka
  • Takut: mata terbuka lebar, alis terangkat
  • Jijik: hidung mengerut, bibir atas terangkat

Menurut Ekman (1992), ekspresi wajah tidak hanya mencerminkan emosi tetapi juga mempengaruhi emosi itu sendirimelalui mekanisme yang disebut facial feedback hypothesis. Artinya, dengan tersenyum, seseorang tidak hanya menunjukkan bahwa ia senang, tetapi juga dapat merasa lebih bahagia karena otot wajah mengirimkan sinyal ke otak.

2. Cara Membangun Hubungan Komunikasi yang Baik dalam Lingkungan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun