Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jagalah Lisanmu di Media Sosial Tiap Hari

23 Februari 2018   10:31 Diperbarui: 23 Februari 2018   12:28 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial adalah sebuah ruang. Ruang yang disediakan untuk kita dapat mendapatkan kebaikan dari semua arah. Mulai dari silaturahmi, berbagi ilmu pengetahuan, berbagi kebaikan , dukungan sampai persahabatan.

Tapi ada juga yang membuat media sosial menjadi alat mematikan seperti pisau. Pisau itu bisa menusuk dan mematikan. Dia bisa membunuh dan menghancurkan orang. Juga untuk pengaruh-pengaruh negatif lainnya semisal radikalisme sampai terorisme.

Mematikan di sini tidak berarti nyata-nyata ada darah tertumpah, dan menghentikan nafas orang . Tetapi memprovokasi orang, membuat orang tidak nyaman atau menjadi terlibat pada konflik.

"Mematikan" orang , di agama Islam tidak diperkenankan. Islam itu menekankan menjaga lisan. Jika dahulu sudah ada medsos, mungkin Nabi juga meminta umatnya agar pandai dan bijak dalam menggunakan medsos. Nabi akan selalu meminta agar tidak memancing konflik dengan medsos.

Dulu, sahabat Abu Musa al-'Asy'ari pernah bertanya kepada Rasul: Wahai Rasul siapakah muslim terbaik? Rasul menjawab, "Muslim yang mampu menjaga orang lain dari ucapan dan perbuatannnya" (HR: al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)" (HR: al-Bukhari dan Muslim).

Kedua hadis ini menunjukan betapa pentingnya menjaga lisan bagi Rasulullah. Bahkan standar kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan Iman diukur berdasarkan sejauh mana ia mampu menjaga lisannya. Dalam konteks bermedia sosial, tentu kualitas iman dan islam seorang muslim dapat dilihat dari bagaimana cara mereka menggunakan media: apakah untuk kebaikan atau keburukan.

Karena itu, sebagai mahluk beriman, berbudaya dan sebagai warga negara Indonesia yang baik, wajib bagi kita untuk menjaga media sosial kita dari ujaran kebencian, provokasi yang menggiring kita pada adu domba, konflik dan akhirnya membunuh karakter seseorang. Dengan begitu kita mengikut nasihat Rasul untuk selalu menjaga lisan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun