Mohon tunggu...
Restu Mahendri
Restu Mahendri Mohon Tunggu... Pengajar

Hobi saya menyanyi dan mendengarkan musik karena hal ini sangat menyenangkan dam bisa melepaskan penat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Optimalisasi Tujuan Filsafat Pendidikan untuk Kebijakan dan Pembelajaran Efektif

25 September 2025   03:15 Diperbarui: 25 September 2025   03:15 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Optimalisasi Tujuan Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan berperan dalam memberikan sumbangan bagi pembinaan pedagogik atau ilmu pendidikan.Penguasaan  filsafat  oleh  pengajar  bahasa  dapat  membantu  pengajar  itu  sendiri  untuk  mengenali pembelajar dan menyukseskan pembelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain, pengajar dapat mengajarkan materi  kepada  pembelajar  dengan  baik  melalui  pemilihan  berbagai  metode  pembelajaran  yang  tepat. Berbagai   materi   dan   metode   pembelajaran   tersebut   tentunya   dapat   dikembangkan   sesuai   dengan kebutuhan  pembelajar.  Dengan  kata  lain,  pendidikan  perlu  memperhatikan  sifat  pembelajar  dan  juga kebutuhan setiap pembelajar. Sehingga, materi yang disampaikan oleh pengajar akan dapat sesuai dengan keadaan dan atau kebutuhan pembelajar.Pendidikan  yang  memperhatikan  pembelajar  dengan  berbagai  karakteristiknya  ini  erat  kaitannya dengan  pemikiran  kaum  progresivisme.  Dalam  progresivisme,  hal  yang  menjadi  tujuan  dalam  pendidikan adalah meningkatnya kemampuan atau kompetensi praktis pembelajardalam efektivitas pemecahan masalah melalui  berbagai  pengalaman  yang  dimiliki  pembelajar.  Pendidikan  yang  seperti  ini  tentu  membutuhkan peran aktif pembelajar dalam proses pendidikan.Konsep  pendidikan  seperti  ini  memberikan  pandangan  bahwa  semestinya  pembelajar  mendapat kesempatan  untuk  berpikir  kritis  dan  dapat  bertindak  mandiri  untuk  menemukan  jati  dirinya.  Pendekatan proses  pendidikan  ini  melandaskan  pada  konsep  pendidikan  partisipatif (Mualifah,  2016).  Artinya,  proses pendidikan memberikan kesempatan yang besar  kepada pembelajar untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan  pengetahuan.  Oleh  karena  itu,  proses  pembelajaran  perlu  memberikan  ruang  kepada peserta  didik  untuk  mandiri  dan  dewasa  dalam  berusaha  menemukan  sesuatu.  Pembelajar  dibekali  agar memiliki   kekuatan   bernalar   untuk   dapat   mengatasi   berbagai   permasalahan   yang   muncul   dan   perlu dihadapinya.

Tujuan Filsafat Pendidikan

1. Menentukan Arah dan Tujuan Hakiki Pendidikan,  Ini adalah tujuan paling fundamental. Filsafat membantu para pemikir, praktisi, dan pembuat kebijakan pendidikan untuk merenungkan dan menetapkan tujuan akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Filsafat pendidikan bertanya, "Untuk apa kita mendidik generasi penerus?" Apakah tujuannya untuk menciptakan pekerja yang terampil, warga negara yang demokratis, manusia yang berakhlak mulak, atau individu yang mampu mengaktualisasikan dirinya secara penuh?

 2. Menjadi Dasar Pengembangan Kurikulum, filsafat memberikan landasan rasional untuk memilih dan menyusun materi pelajaran (kurikulum). Memilih Pengetahuan yang Bernilai: Filsafat (khususnya cabang epistemologi) membantu menentukan pengetahuan dan keterampilan apa yang dianggap paling penting untuk diajarkan. Mengapa siswa harus belajar matematika dan sejarah, bukan hanya keterampilan vokasi? Filsafat memberikan justifikasi di baliknya.

3. Membentuk Pola Pikir Kritis, Logis, dan Kreatif . Filsafat adalah "ibu dari segala ilmu" karena ia mengajarkan cara berpikir secara mendalam dan terstruktur. Tujuan ini berfokus pada pengembangan kapasitas intelektual peserta didik dan juga pendidik. Filsafat melatih kemampuan untuk menganalisis argumen, mengidentifikasi asumsi tersembunyi, mempertanyakan bukti, dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Mendorong Refleksi: Dengan filsafat, siswa dan guru didorong untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga merenungkan makna, relevansi, dan implikasinya. Ini adalah inti dari pembelajaran seumur hidup.

4. Menanamkan Nilai dan Etika. Pendidikan tidak pernah bebas nilai. Setiap tindakan mengajar dan setiap materi yang disampaikan membawa muatan nilai tertentu. Filsafat (khususnya cabang aksiologi dan etika) membantu menjadikan proses ini lebih sadar dan terarah.

  • Landasan Moral: Filsafat memberikan dasar untuk membangun karakter, etika profesi (bagi guru), dan pemahaman tentang baik dan buruk. Ini membantu sekolah dalam menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, empati, dan tanggung jawab.
  • Menghadapi Dilema Etis: Dalam dunia yang kompleks, siswa akan dihadapkan pada banyak dilema moral. Kemampuan berpikir filosofis membekali mereka dengan alat untuk menavigasi pilihan-pilihan sulit tersebut secara bijaksana.

 5. Menganalisis dan Mengembangkan Metode Pengajaran. Filsafat membantu guru memahami hakikat peserta didik dan proses belajar itu sendiri, yang pada akhirnya memengaruhi cara mereka mengajar.

  • Memahami Hakikat Manusia: Bagaimana kita memandang siswa? Apakah mereka "kertas kosong" yang harus diisi (pandangan behaviorisme), atau individu aktif yang membangun pengetahuannya sendiri (pandangan konstruktivisme)? Pandangan filosofis ini akan secara langsung menentukan metode mengajar yang dipilih seorang guru.
  • Inovasi Pedagogis: Filsafat mendorong para pendidik untuk secara kritis mengevaluasi metode yang ada dan berinovasi untuk menemukan cara mengajar yang lebih efektif dan manusiawi.

 Memahami Tiga Tujuan Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan sering dianggap sebagai disiplin yang abstrak dan jauh dari praktik kelas sehari-hari. Namun, pada kenyataannya, filsafat pendidikan adalah "dapur pemikiran" yang memberikan landasan, arah, dan evaluasi bagi seluruh kegiatan pendidikan.

Secara umum, filsafat pendidikan memiliki tiga tujuan atau fungsi utama yang saling berkaitan: Inspirasional, Preskriptif, dan Investigatif. Memahami ketiganya membantu kita melihat pendidikan secara lebih utuh dan mendalam.

1. Tujuan Inspirasional 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun