Mohon tunggu...
Yohana Reni Anggraeni
Yohana Reni Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FISIP UAJY

Mari Mengulik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persepsi Kita Menentukan Bagaimana Kita

27 September 2020   19:55 Diperbarui: 27 September 2020   20:51 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kalian pikirkan belum tentu orang lain juga pikirkan. Dari gambar diatas, apa yang anda lihat? Wajah sepasang kakek nenek ? vas bunga? Atau sepasang orang yang sedang berhadapan disertai alat musik? Setiap orang pasti akan memiliki jawaban yang berbeda, dan hal ini bukanlah sesuatu yang perlu disalahkan. 

Perbedaan pandangan merupakan hal yang wajar. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda dalam dirinya. Berbicara soal persepsi, mungkin kita akan berfikir mengenai bagaimana seseorang dapat memaknai dan menyimpulkan sesuatu berdasarkan apa yang ia lihat. Tidak semua orang dilahirkan dan berkembang dalam kebudayaan dan latar belakang yang sama. Setiap orang tentu memiliki budaya tersendiri dengan keunikan yang dimilikinya. Tidak hanya itu, manusia hidup akan dipenuhi oleh pengalaman-pengalaman baru yang ia dapat dari orang sekitar yang memiliki budaya berbeda dengan nya. Berbekal dari budaya dan pengalaman inilah seseorang dapat menciptakan persepsi dalam dirinya. tidak hanya budaya dan pengalaman, keluarga, lingkungan, pendidikan pun turut serta  dalam memperngaruhi persepsi seseorang.

Persepsi sendiri diartikan sebagai cara pandang atau bagaimana kita memahami dunia dan membangun realitas dengan cara menerima, mengidentifikasi, dan mengevaluasi pesan melalui indera kita (Samovar, Porter, McDaniel, & dkk, 2017). Dalam hal ini persepsi bersifat spontan dan subjektif, karena segala sesuatu hanya dipandang dari sudut orang tersebut berdasarkan apa yang dilihat atau diketahuinya. 

Persepsi itu selektif dimana seseorang akan lebih fokus kepada satu informasi dari sekian banyaknya rangsangan yang ia terima. Dapat dilihat dari ilustrasi diatas, sebenarnya dalam satu gambar tersebut terdiri dari beberapa gabungan gambar. Namun, setiap orang tentunya akan hanya fokus pada satu gambar yang ia lihat. Tidak bisa seseorang melihat atau menerima semua rangsangan secara bersamaan. Selain selektif, persepsi juga dapat dipelajari. Pengalaman yang diterima dan dipelajari akan mempengaruhi bagaimana cara kita memandang dunia. Mengapa presepsi bisa bersifat selektif dan dapat dipelajari? Hal ini karena adanya pengaruh dari budaya dari setiap individu.

Jadi, budaya merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembentukan persepsi seseorang. Budaya dapat menentukan bagaimana perilaku seseorang. Namun, terkadang dengan adanya perbedaan persepsi inilah menimbulkan banyak konflik dan kesalahpahaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menjunjung tinggi toleransi antar budaya, respect dan perbanyak kontak dengan saling terbuka. Sehingga, pengalaman akan semakin banyak dan persepsi kita terhadap suatu hal akan semakin luas.

Dengan memperluas persepsi kita akan suatu hal, dapat membawa kita pada keadaan yang objektif dan meminimalisir konflik yang muncul. Membangun hubungan yang dinamis akan mempengaruhi persepsi awal yang sudah kita bangun.

Persepsi bukan tentang salah atau benar. Bukan tentang baik atau jahat. Tapi tentang bagaimana kita melihat dunia ini dari cara pandang kita berdasarkan pengalaman yang kita miliki.

Daftar Pustaka

Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & dkk. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengange Learning.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun