Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tamasya Ilmu di TMII dan Pulau Reklamasi

10 Agustus 2019   05:58 Diperbarui: 12 Agustus 2019   14:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20190810-054219-5d4df9c20d82302294652934.jpg
img-20190810-054219-5d4df9c20d82302294652934.jpg
Saya dan rombongan tiba di lokasi bisa dibilang masih pagi, sekitar pukul 8, tapi entah kenapa matahari pagi di sini panasnya minta ampun. 

Polusi dan debunya juga sangat mengerikan. Wajar juga sih, soalnya belum ada pepohonan di lokasi ini. Tak hanya itu, jika kita berdiri di tepi pantainya, kita akan mencium bau air laut yang seperti bau rawa atau air got gitu.  

Untuk bangunan-bangunannya sendiri di sini sudah berdiri deretan ruko mewah dan di bagian depan ada juga area semacam foodcort. Untuk pembangunannya sendiri belum selesai total, masih sekitar 60-70 % kalau menurut saya sih.

Secara garis besar Pantai maju ini nantinya akan dijadikan distrik perekonomian, yah bisa dibilang semacam 'Singapura'-nya Indonesia gitulah. 

Ada banyak pro dan kontra yang terus diperdebatkan tentang pulau reklamasi ini. Yah, gimana ya, kalau saya pribadi sebenarnya juga kurang setuju dengan adanya pulau reklamasi ini. 

Bagaimana pun dengan adanya pulau reklamasi ini, yang akan diuntungkan tentu para golongan kongkolomerat. Sedangkan masyarakat kecil yang tinggal di sekitar Teluk Jakartalah yang mungkin akan mendapatkan dampak negatifnya dari pembangunan ini.

Akhir kata, dari perjalanan tamasya ilmu ini saya merasa bahagia sekali. Bisa mendapatkan ilmu baru, pengetahuan baru, cerita baru, serta teman dan keluarga baru. 

Terima kasih CLICK Kompasiana dan PPI telah memberi saya kesempatan untuk piknik ilmu bersama dalam kesempatan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun