Bagas menjawab sambal tersenyum "Iya aku suka sekali tinggal disana. Disana ada 4 musim. Ada musim semi, panas, gugur dan musim dingin. Dan ya, aku pernah merasakan salju."
Ahmad dan Rama terkagum-kagum
Tiba-tiba terdengar suara adzan. Rama dan ahmad pamit mundur diri.
"wah udah Adzan nih. Kita harus pergi segera ke masjid untuk sholat. Maaf ya Bagas, kami mau ke masjid dulu." Ujar Ahmad
"Apakah aku boleh ikut? Karena aku sudah lama tidak ke masjid. Di Busan susah sekali menemukan masjid." Tutur Bagas
"Oh tentu saja. Tapi kami disana sampai maghrib. Kebetulan hari ini ada acara pengajian untuk anak-anak sampai berbuka puasa. Kamu puasa kan?" tanya Ahmad.
"Iya tentu saja. Walaupun di Busan tidak banyak muslim, tapi orangtuaku mengajarkan aku untuk tetap beribadah, termasuk berpuasa." Jawab Bagas.
"Oh, bagus sekali, ya udah, kamu izin sama orang tua kamu ya. Nanti mereka binggung nyariin kamu." Saran Ahmad.
"Ok. Aku bilang mamaku dulu ya." Bagas berlari masuk ke rumahnya. Tidak berapa lama Bagas kembali, lengkap dengan baju koko dan sejadah. Mereka pun berangkat bersama-sama menuju masjid.
Waktu berjalan cepat, maghrib dan buka puasa pun telah selesai. Ahmad, Rama dan Bagas kembali ke rumah masing-masing. Di perjalanan pulang Bagas menyampaikan rasa bahagianya. "Tadi sangat menyenangkan. Kita harus lebih sering melakukan ini." Ujar Bagas. "Karena di Busan aku tidak punya banyak teman dan tidak pernah menunggu maghrib di masjid. Dulu sebelum pindah ke Busan aku masih kecil, jadi tidak ingat bagaimana dulu aku berpuasa." Lanjutnya.
Ahmad menjawab "Tentu saja. Selalu menyenangkan untuk mendapatkan teman baru dan bisa bermain Bersama. Apalagi saat Ramadhan seperti ini kita bisa buka puasa bersama."