Sunan Kudus lalu memberikan ajaran kepada pengikut dan masyarakat sekitar untuk memiliki budi pekerti yang bagus pandai mengaji juga berdagang. Ajaran tersebut pun dianut banyak masyarakat pada waktu itu sukses hingga dapat membangun kembali rumahnya menjadi lebih bagus dari limasan lalu joglo dan akhrinya bangunan dengan tembok tinggi hingga sekarang.
Tembok tinggi tersebut digunakan sebagai  pelindung uang yang mereka dapatkan dari hasil berdagang. Kawasan menara kudus tersebut dahulunya sebagian besar merupakan pemukiman pengusaha . Pengusaha rokok konveksi dan kain bordir sangat berjaya ketika itu hingga akhirnya harus mengalami kemunduran ketika harus melawan produk baru dari luar .
Gus JiGang memiliki arti harafiah si gus atau putra kyai yang duduk dengan mengangkat kaki . GusJiGang sendiri merupakan ajaran dari Sunan Kudus yang mempunyai makna berakhlak bagus, pinterngaji dan pinter dagang.
Melalui istilah filosofi tersebut Sunan Kudus menuntun pengikutnya dan masyarakat kudus menjadi orang yang berkepribadian bagus, tekun mengaji dan dapat berdagang. Ajaran GusJiGang berpengaruh pada tatalaku warga sekitar masjid yang kini dikenal dengan kudus Kulon sebagai masyarakat yang agamis dan pintar berdagang. Keberadaan masjid yang dekat dengan pasar pun memperkuat prinsip prinsipGusJigang.
Kudus kulon menjadi embrio perkembangan kota kudus. Wilayahnya meliputi desa Kauman, Kerjasan, Langgar Dalem, Demangan, Sunggingan dan Kajeksan. Desa desa tersebut mengitari Masjid Kudus sebagai episentrum social ekonomi dan budaya serta keagamaan. Seiring melewatinya lorong waktu kondisi social masyarakat itu tidak dapat lagi mendukungkeberadaan rumah rumah gebyok sehingga banyak rumah adat tersebut dijual pemiliknya.
Meskipun begitu semangat berdagang dan menjadi pengusaha kecil tidak pernah hilang. Sejumlah pedagang kecil masil tetap bertahan ditengahindustry modern seperti pedagang es jus, pulsa, sejumlah pakaian muslim, dan oleh oleh dari kudus.
Namun yang mengecewakan istilah Gusjigang dan semangat makna tersebut sudah mulai menghilang. Para pedagang hanya mengedepankan usaha dan dagang mereka. Jadi dapat dikatakan kedudukan budi pekerti bagus, bias mengaji dan berdagang sudah tidak sejajar.
Para pedagang mengatakan bekerja juga merupakan suatu ibadah meski tidak lagi melakukan ritual peribadatan. Lalu masyarakat sekarang yang bisa mengaji dan suka beribadah juga lebih memilih menjadi PNS yang tempat kerjanya lebih nyaman dengan gaji memuaskan.(Masruhan,2013)
Harapan kami, semoga pemuda dan generasi lainnya bisa mengaplikasikan makna arti istilah Gus JiGang dari Sunan Kudus tersebut. Dalam kehidupan sehari hari bermasyarakat selain mempunyai budi pekerti bagus bisa lancar mengaji dan pandai berwirausaha agar kelak hasil bisnis yang didapat dinikmati turun temurun juga.
Bagi pendidikan khususnya di kota kudus itu sendiri mempumyai banyak pelajaran tentang arti gusjigang . Bagus prilaku atau gus ini mempunyai arti berprilaku yang baik dan sopan , arti gus ini memberikan kedisiplinan dan berperilaku yang baik terhadap sesama terutama kepada orang tua dan guru- guru. Dan Ji atau ngaji dalam bahasa tersebut mengambarkan tentang pinter ngaji dan mempunyai wawasan yang luas dalam pendidikan ji ini sering din gunakan dalam matya pelajaran Al Qura.an dan belajar yang luas  dan mempunyai cita cita yang amat sangat tinggi.
MAKNA DIDALAM GUSJIGANG