Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 29, Kobaran Api) - Kesigapan Sang Veteran

16 April 2024   09:00 Diperbarui: 16 April 2024   09:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            "Tenang, ada ini," Imam Hassan menunjuk benda yang ada di bahunya. Kapal semakin melambat dan sepertinya akan terhenti. Dari bawah muncul wakil kapten dan beberapa orang prajurit yang membawa dua kotak kembang api.

            "Hmm.. Pisahkan yang berwarna hijau untuk terakhir! Ambil empat lagi ini di lemari," ujarnya kepada wakil kapten sambil menunjuk senjata di bahunya.

            "Saatnya mencoba seluruh Bayu Geni," ia melirik ke arah Abdi dan Wakil Kapten. Keduanya mengangguk, Abdi melakukannya sambil menelan ludah.

            Imam Hassan berpikir sebentar sebelum memberikan kode untuk diam dengan menempelkan ujung telunjuk ke bibirnya, meneriakkan perintah untuk bersiap berperang.

            "JANGAN DIJAWAB, LAKUKAN SAJA!"

            "BISMILLAH! MUSUH BELUM TAHU KITA SEDANG BERSIAP! SETELAH INI KITA KELUAR!"

            "BARISAN TAMENG AKAN LEWAT DEPAN BERSAMA BARISAN PANAH DAN TERAKOL, SISANYA LEWAT SAMPING DAN BURITAN!"

            "MUSUH ADA DI DEPAN KITA PERSIS DAN BERJALAN KE ARAH KIRI KAPAL," semua mata memandang jendela depan, gelap, bahkan titik cahaya mercusuar yang biasanya kelihatan dari jauh pun tak nampak.

            "Gelap..." ucap salah seorang prajurit pembawa tameng.

            "YA CUKUP BESAR MEMANG, TAPI SEBENTAR LAGI AKAN KITA BUAT KAPAL YANG DICAT HITAM ITU JUGA TERBAKAR DIMAKAN API!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun