Rupiah Keok Melawan Dolar, Ini Imbas dan Jurus Penangkalnya

Rupiah merupakan salah satu dari banyak mata uang yang terkena serangan pelemahan mata uang massal akibat Amerika meningkatkan suku bunganya, melemahnya rupiah terhadap dolar beberapa waktu terakhir sangat mengancam perekonomian Indonesia. Hal ini karena pemerintah tidak mengeluarkan anggaran yang sedikit untuk  menghadapi masalah-masalah yang ditimbulkan karena terdepresiasinya rupiah ini.

Timbulnya Kegiatan Legal yang Membahayakan

Profit Taking atau tindakan yang melakukan penjualan dolar Amerika yang dimiliki atau yang telah dibeli menjadi rupiah, setelah mencapai level harga atau target yang lebih tinggi sesuai dengan yang direncanakan. sangat membahayakan jika profit taking terus menerus terjadi dan kemungkinan besar pemerintah akan mengalami kekurangan ataupun kehabisan mata uang rupiah  sehingga jumlah uang rupiah yang beredar dimasyarakat melebihi dari idealitasnya yang akan menimbulkan krisis keuangan yaitu inflasi. Selain itu jika profit taking terus terjadi maka bisa saja negara mengalami kehabisan APBN karena pemerintah harus membeli dolar dengan rupiah yang dijual para profit taker yang mana hal ini sangat membahayakan untuk Indonesia. Meskipun kegiatan profit taking sebenarnya adalah kegiatan yang legal tetapi dapat merusak perkonomian, menghadapi kondisi yang genting seperti ini pemerintah harus membentuk sebuah Peraturan Presiden (Perpres) yang dapat digunakan untuk menghalangi terjadinya profit taking. Sebagai contoh siapapun yang terindikasi melakukan profit taking wajib dikenai hukuman agar pelakunya merasa jera.

Cara Jitu Menahan Anjloknya Rupiah

Selain itu untuk mengurangi laju depresiasi mata uang rupiah maka bisa dilakukan hedging, Hedging (lindung nilai) adalah upaya untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar rupiah. Dengan transaksi hedging, fluktuasi nilai tukar rupiah akan lebih terkendali. Menurut mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri, selama ini kebutuhan pembayaran utang luar negeri diambil dari pasar spot yang riskan terhadap fluktuasi (Portal Kemenkeu. 14 juli 2014). Dengan hedging, valas yang dibutuhkan untuk hedging akan menurunkan permintaan valas di pasar spot Indonesia. Turunnya permintaan valas di pasar spot akan membuat nilai tukar rupiah lebih stabil.  Hedging tidak hanya dilakukan oleh perusahaan, tetapi juga oleh pemerintah agar APBN terjaga dari fluktuasi nilai tukar. Selain itu, transaksi hedging yang memerlukan biaya dari APBN tidak dianggap sebagai kerugian negara jika dilakukan konsisten, konsekuen dan akuntabel.

Hedging bagi pemerintah diatur pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12.PMK.08/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai dalam Pengelolaan Utang Pemerintah. Disahkan oleh mantan Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo, mengatur pihak-pihak yang terlibat didalam transaksi hedging pemerintah, proses pelaksanaan, penatausahaan, penganggaran dan monitoring hedging. Pemerintah dapat melakukan hedging untuk atau melindungi posisi nilai suatu aset atau kewajiban yang mendasarinya terhadap risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai mata uang di masa yang akan datang. Aturan ini juga memungkinkan hedging bagi obligasi mata uang asing yang diterbitkan dan pinjaman internasional yang dipergunakan oleh pemerintah.

Selain hedging dalam bentuk konvensional, terdapat juga natural hedging atau matching, yaitu melakukan hedging tanpa menggunakan instrumen sama sekali hal ini efektif dalam mengeliminasi eksposure nilai tukar rupiah sehingga mengurangi pembayaran dalam bentuk dolar dan dapat meminimalisasi pelebaran defisit APBN.. Jika exposure (suatu kondisi keuangan perusahaan (arus kas) yang melibatkan beberapa valuta asing sehingga menimbulkan biaya), maka natural hedging atau matching dilakukan dengan menetapkan pendapatan yang diperoleh harus dalam valuta asing sehingga biaya tertupi oleh pendapatan dan perusahaan tidak terkena exposure. Untuk BUMN dengan pendapatan berupa dolar, maka otomatis terjadi natural hedging atau matching. Dengan natural hedging atau matching, pemerintah tidak harus menukar dahulu mata uang asing dalam bentuk rupiah, sehingga pelemahan rupiah dapat dihentikan dengan meningkatnya nilai tukar mata uang asing.

Untuk menghindari kemungkinan terburuk dari terdepresiasinya rupiah yang akan menimbulkan krisis keuangan, maka pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini harus memperketat pelaksanaan hedging yang sudah ada sebelumnya dan juga memperketat pengawasan transaksi jual beli valas untuk mencegah profit taking. Sehingga Indonesia dapat selamat dari krisis keuangan pada awal tahun 2015 ini akibat kondisi Amerika yang membaik Tapering Off dilakukan sehingga suku bunga dinaikan oleh The Fed , pada akhirnya membuat dolar mengalir ke negara asalnya yaitu Amerika Serikat sehingga dolar di luar Amerika berkurang dan membuat keuangan negara-negara lain menjadi goyah seperti Indonesia saat ini.

Rendra Try Hermawan

Nomor Induk Mahasiswa 120810101140

Mahasiswa Konsentrasi Ekonomi Moneter

Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi

Universitas Jember