IP yang sebelumnya hanya mau sampai Puncak 7 akhirnya ikut meneruskan perjalanan.  Kami terpacu dengan peserta yang usianya lebih senior tapi sudah berada jauh di depan kami. Harus semangat dan tidak  menyerah, semangat!!! Ada banyak jalur menurun, eeitts jangan terlalu senang dengan turunan, karena  dimana ada turunan, sudah pasti ada tanjakan setelahnya. Begitu juga jangan sedih kalau ada tanjakan, karena  pasti ada turunan hehehe. Saat melihat dari foto di bawah ini, saya ngeri hahaha.Â
Saat briefing sebelum perjalanan, kami sudah dipesan untuk konsentrasi saat melalui webbing. Hal penting yang diingatkan oleh panitia adalah saat sedang memegang webbing, apapun yang terjadi, kami tidak boleh melepas pegangan tali webbing. Bila melepas pegangan, resiko pasti yang terjadi adalah jatuh.Â
Puji Tuhan, masih diberi kekuatan dan keberanian untuk melewati semua webbing saat perjalanan naik. Kepala  pening saat terpikir bagaimana  saat perjalanan turun  nanti. Bagi saya, turun dengan webbing adalah perjuangan yang lebih menguras energi dan mental karena  saya selalu  takut melihat kebawah.Â
Ketentuan dari panitia, jam 14.00 WIB adalah batas waktu dimana kami harus kembali turun.  Alasannya  supaya punya cukup waktu dan hari masih terang untuk melewati delapan webbing sampai di Puncak 7 lagi dan meneruskan perjalanan sampai ke titik awal.Â
Biasanya saya menghindari perjalanan malam di gunung. Waktu bergerak dan gelap malam pun tidak bisa kami hindari. Kami berlapang dada dan tetap menjaga semangat. Memang, rencana dan cita-cita tidak selalu sesuai dengan kenyataan dan pencapaian.
Senter dinyalahkan, menjadi penerang perjalanan malam kami  di hutan Gunung Salak. Sendi  kaki bergetar tanda  lelah. Kalau kaki bisa berteriak, mungkin  sudah teriak minta ampun.Â