Mohon tunggu...
remaaulia
remaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa, PGMI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Bisik Berantai di SDN 11 Air Kumbang Efektif Tingkatkan Karakter Gotong Royong Pada Siswa

10 Maret 2025   22:04 Diperbarui: 10 Maret 2025   22:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok secara acak

Banyuasin, Sumatera Selatan, 1 Februari 2025- Pendidikan karakter ialah bagian penting dalam sistem pembelajaran di Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah menanamkan kembali nilai gotong royong di kalangan siswa sekolah dasar. Dalam upaya menjawab tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan-82 kelompok 95 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menerapkan metode bermain "Bisik Berantai" dalam pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SDN 11 Air Kumbang.  

Metode bisik berantai adalah teknik pembelajaran berbasis permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama siswa. Dalam permainan ini, siswa berbaris dalam kelompok dan harus menyampaikan pesan secara berantai dengan cara membisikkan ke teman di sebelahnya hingga ke siswa terakhir yang akan menyampaikan pesan tersebut.  Program dilaksanakan dalam kegiatan KKN Reguler Angkatan-82 di SDN 11 Air Kumbang, Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan berlangsung selama satu minggu, yang melibatkan siswa kelas VI A dan VI B yang sebelumnya menunjukkan kecenderungan belajar secara individual yang tidak mau bergabung satu sama lainnya.  

Program ini diinisiasi oleh Rema Aulia selaku mahasiswa KKN kelompok 95, UIN Raden Fatah Palembang dengan dukungan para guru SDN 11 Air Kumbang. Dalam pelaksanaannya, Rema berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa memahami konsep gotong royong melalui metode permainan Bisik Berantai.  

Berdasarkan pengamatan, nilai gotong royong di kalangan siswa mulai memudar. Banyak siswa lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kerja sama. Hal ini terlihat dari rendahnya partisipasi mereka dalam diskusi kelas serta kurangnya kepedulian terhadap teman yang mengalami kesulitan. Oleh karena itu, metode bermain bisik berantai dipilih karena dianggap mampu meningkatkan kerja sama, keterampilan komunikasi, serta rasa tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas secara bersama.  

Hasil dari penerapan metode ini cukup positif. Siswa yang awalnya pasif dan kurang terlibat dalam kerja kelompok mulai menunjukkan perubahan perilaku. Mereka lebih aktif berpartisipasi, bekerja sama dalam menyampaikan pesan, serta memahami pentingnya gotong royong dalam mencapai tujuan bersama. Meski terdapat tantangan seperti keterbatasan waktu dan beberapa siswa yang kesulitan menyampaikan pesan dengan jelas, secara keseluruhan metode ini berhasil meningkatkan interaksi sosial dan kerja sama di antar siswa.  

Peserta didi Laki-laki memulai permainan secara berkelompok dan melawan kelompok lain
Peserta didi Laki-laki memulai permainan secara berkelompok dan melawan kelompok lain
Peserta didik perempuan memulai permainan secara berkelompok dan melawan kelompok lain
Peserta didik perempuan memulai permainan secara berkelompok dan melawan kelompok lain
Salah satu guru kelas VI SDN 11 Air Kumbang menyampaikan kesannya terhadap metode ini

"Kami sangat mengapresiasi program dari mahasiswa KKn. Sebelumnya, kami melihat masih banyak siswa yang masih bersikap individual. Namun, setelah diterapkan metode bermain bisik berantai, mereka terlihat lebih aktif dan kompak".- Wali Kelas VI

Dengan hasil yang positif ini, diharapkan metode bisik berantai dapat terus diterapkan dalam penyampaian materi pembelajaran, baik di SDN 11 Air Kumbang maupun di sekolah lain, untuk menumbuhkan kembali karakter gotong royong di kalangan siswa sejak dini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun