Mohon tunggu...
Regita Cahyani
Regita Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hobi saya kulineran dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkungan Bisa Mengubah Kepribadian Seseorang? Teori Kepribadian Skinner Menjawabnya!

21 Desember 2022   19:18 Diperbarui: 21 Desember 2022   19:25 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Menurut Skinner, kepribadian dipandang berdasarkan tingkah laku manusia. Tingkah laku tersebut memiliki tiga asumsi yakni tingkah laku mengikuti hokum tertentu, tingkah laku dapat diramalkan dan tingkah laku dapat dikontrol. Skinner menganggap bahwa struktur kepribadian tidak dapat mengubah atau mengendalikan tingkah laku seseorang kecuali dengan mengubah lingkungan individu tersebut. 

  • Tingkah laku menurut Skinner diklasifikasikan menjadi dua yakni respondent behavior, merupakan respon yang dihasilkan untuk menjawab stimulus. Dan operant behavior, merupakan respon yang dimunculkan tanpa adanya stimulus. Kebanyakan teori skinner membahas tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan modifikasi tingkah laku.

Menurut Skinner, kepribadian bukan dipandang dari struktrunya melainkan pada tingkah laku manusia. Menurut Skinner, seseorang dapat memperoleh suatu tingkah laku yakni dari proses belajar dalam (Tirtawati, 2014). Proses belajar yang dimaksud yaitu bisa dari melihat ataupun interaksi dengan lingkungannya yang memperoleh suatu pengetahuan atau pemahaman. Sehingga dari situ dapat menghasilkan suatu tingkah laku individu.

Pada hakikatnya manusia dilahirkan dalam kondisi yang netral. Kepribadian individu akan menjadi baik maupun buruk dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam pandangan behavioristik, Skinner membagi kepribadian menjadi 2 tipe sifat (Auliya, 2018), diantaranya yaitu; tipe pribadi sehat dan tipe pribadi tidak sehat. Dinamika kepribadian B.F Skinner pada dasarnya tidak terlepas dari pola tingkah laku individu dan korelasinya dengan kemampuan belajar. Skinner meyakini bahwa kepribadian merupakan manifestasi dari tingkah laku individu yang bertahan stabil dan berulang secara terus menerus (Rosyidi, 2015).

Skinner beranggapan bahwa seluruh tingkah laku di tentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan dan bisa dibawa ke dalam kontrol lingkungan. Dalam teori kepribadian ini terdapat sebuah stimulus dan respon;

  1. Stimulus

Stimulus merupakan makna suatu perangsang organisme untuk menjadi aktif. Stimulus sendiri diartikan sebagai suatu bentuk rangsangan yang dapat terjadi dari seseorang (perangsang) serta juga bisa dari lingkungan baru. Stimulus itu perannya sangat diperlukan dalam psikologi behaviorisme, mengapa demikian karena stimulus itu pertama kali muncul dari seseorang dapat dikatakan memunculkan upgrade dari perilaku yang berbeda dari sebelumnya.

  1. Respon

Respon terjadi dari adanya sebuah stimulus yang ditunjukkan, respon itu bagian yang menunjang sebuah perilaku, perubahannya dan respon itu sendiri bisa dikatakan respon positif dan negatif. Dalam psikologi behaviorisme stimulus dan respon keduanya itu pasti terus saling berdampingan, sebuah respon itu akan terus ada apabila seseorang itu diberikan sebuah rangsangan atau stimulus dari individu lain mapun dari lingkungan yang baru.


Setelah kita mengetahui apa itu stimulus dan respon serta bagaimana cara keduanya bekerja dalam mempengaruhi perubahan tingkah lauk seseorang akibat stimulus yang diberikan baik dari lingkungan baru maupun seseorang. Lebih jelasnya kita akan membahas contoh pemahamannya;

Hema adalah seorang remaja laki-laki asal surabaya yang akan melanjutkan sekolahnya di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Bulan depan Hema harus mempersiapkan diri untuk berangkat ke Jakarta sendiri tanpa ditemani seorangpun. Orang tua Hema sudah cukup tua dan tidak memungkinkan untuk ikut pergi ke Jakarta mengantar Hema, mereka hanya bisa mengantar Hema kebandara. 

Hal ini membuat Hema merasa cukup takut dan cemas karena Hema tidak pernah naik pesawat sendirian, dan ini adalah pengalaman Hema pertama kali ia naik pesawat. Selama perjalanannya dipesawat Hema tidak pernah berhenti untu berdoa dan berusaha  untuk tidak tegang sepanjang perjalanan. Setengan jam kemudian tiba-tiba ada seorang cewek cantik bernama Starla yang saat itu duduk tepat disebelah kanan Hema. Mereka pun saling kenalan dan berbincang-bincang hingga Hema tak lagi merasakan takut dan cemas saat didalam pesawat.

Hema dan Starla memutuskan untuk berpacaran, Hema juga sangat menyayangi Starla, ia juga menjaga starla dengan sikap lembut dan rasa sayang. Singkat cerita, lima tahun kemudian mereka berdua menikah, karena kondisi yang mengharuskan Starla harus mengikuti pelatihan bisnis selama 1 bulan diluar kota mereka berdua pun terpaksa jarak jauh. 

Mereka berdua jarang memberi kabar satu sama lain karena sibuk dengan urusan pekerjaan satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu faktanya berubah akibat faktor ketertarikan Hema terhadap seorang perempuan bernama Berlin yang kini menjadi sekertaris pribadi di kantornya yang setiap saat menemani Hema dimanapun berada. Kepribadian Hema berubah saat ia sudah mulai mencintai Berlin. Ia menjadi semakin agresif dan pemarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun