Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Indonesia Youth Day (IYD) 2016, Sejuta Kenangan

19 Februari 2021   20:23 Diperbarui: 19 Februari 2021   20:27 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NGOPI di Amphiteater Lotta

         

Dok. pribadi
Dok. pribadi
   Semalam saya hampir tidak bisa tidur, lantai penginapan kami sangat dingin begitu pun udara di Kota Manado. Tapi pengalaman ini mengasyikan. Saya tertidur pada pukul 02.00 WITA lalu harus bangun pada pukul 04.00 WITA karena ada informasi bahwa misa akan dilaksanakan pada pukul 06.00 WITA. Ternyata informasi itu hoaks, misa baru dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA. Akibatnya saya disandera kantuk yang hebat selama kegiatan NGOPI di Amphiteater Lotta. Tema yang sempat terlintas adalah tentang gender, tapi penjelasan bapak Uskup dan dua Aktivis dari Jakarta tidak benar -- benar meresap di dalam benak saya.  Saya benar -- benar kacau tetapi tetap bertahan sampai selesai kegiatan.

            Setelah makan siang, saya menarik diri dari keramaian pameran di sekitar Amphiteater. Saya memilih pulang ke penginapan untuk membaringkan diri  di lantai sampai terbangun pada sore hari.

            Malam harinya kami berkumpul lagi di Amphiteater. Kami mengikuti misa lalu dilanjutkan dengan meditasi dengan gaya Taize dan pengakuan dosa. Saat itu saya merasakan nuansa yang sangat berbeda, saya merasa Tuhan sungguh -- sungguh hadir bersama saya. Terlebih pada saat meditasi Taize dan pengakuan dosa. Saya merasa Dia menyentuh pundak saya dan berkata:

"Redem, Kau harus merasa bangga pada diri sendiri. Jangan terbiasa menghukum diri dengan pikiran negatifmu. Jadilah orang muda yang bangga. Jadilah orang muda yang sesungguhnya yang menikmati dunia ini secara bebas tapi bertangggung jawab".

Satu pesan penting lain yang masih saya ingat :


"Jika kau merasa sangat terluka, bawalah penderitaanmu kepada-Ku supaya aku dapat melegakan dan menyelamatkan Engkau".

     Pulang dari kegiatan saya seolah telah dipulihkan dari segala persoalan yang saya alami sebelumnya. Saya tidur dengan sangat pulas hingga terbangun pada keesokan harinya.

Acara Puncak 

        

Dok. pribadi
Dok. pribadi
            Pagi itu kami mengikuti kegiatan NGOPI lagi di amphiteater Lotta. Ada beberapa nara sumber hadir di antaranya: Uskup Manado, Uskup Amboina, Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Daniel Mananta, Vega sang Sutradara Muda dan salah satu Dirjen dari Kementerian Pariwisata. Kami berbicara tentang tema: " Sukacita Injil di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk". Diskusi berlangsung alot dan sangat menarik, apalagi ada tingkah kocak dari para uskup serta antusiasme peserta IYD terhadap Daniel Mananta. Seorang teman perempuan di samping saya katakan: "Saya gemetar melihat Daniel Mananta secara langsung". Iya, memang gila. IYD memberi kesempatan bagi orang muda untuk bertemu secara dekat dengan Idolanya terlebih kepada sang tokoh Idola sejati yakni: Yesus Kristus.

            Lalu setelahnya saat makan siang kala hujan gerimis mengguyur kota ini di depan pos satpam saya sempat berkenalan dengan seorang teman OMK dari Keuskupan Tanjung Karang bernama Rayyi. Ini memang pertemuan sederhana. Tapi terngiang terus di dalam benak saya. Saya merasa sangat dekat dengannya sekalipun baru  berkenalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun