Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Recovery Data dari Perangkat Wearable: Tantangan, dan Solusi Teknis

19 September 2025   16:56 Diperbarui: 17 September 2025   14:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perangkat wearable seperti smartwatch dan fitness tracker semakin populer karena kemampuannya mencatat aktivitas harian, kesehatan, hingga komunikasi. Data yang tersimpan pada perangkat ini mencakup detak jantung, langkah kaki, pola tidur, pesan singkat, hingga notifikasi aplikasi. Dengan nilai informasi yang tinggi, kehilangan data pada wearable bisa menimbulkan kerugian, baik bagi individu maupun lembaga yang memanfaatkan data kesehatan.

Namun, recovery data pada perangkat wearable memiliki tantangan tersendiri. Tidak seperti laptop, harddisk, atau bahkan smartphone, wearable biasanya menggunakan ruang penyimpanan kecil, enkripsi ketat, serta keterbatasan akses ke sistem file. Artikel ini membahas secara teknis bagaimana proses recovery data dari perangkat wearable dilakukan, tantangan yang dihadapi, dan pendekatan solusi.

Karakteristik Penyimpanan pada Wearable

Sebelum membahas pemulihan data, penting memahami bagaimana data disimpan di perangkat wearable.

  1. Memori Internal Flash
    Hampir semua wearable menggunakan NAND flash memory dengan kapasitas kecil, biasanya 4 GB hingga 32 GB. Data direkam langsung ke chip flash tanpa opsi ekspansi seperti SD card.

  2. Sinkronisasi Cloud
    Sebagian besar perangkat wearable tidak menyimpan data jangka panjang. Informasi disinkronkan ke aplikasi pendamping di smartphone, lalu diteruskan ke cloud (misalnya Google Fit, Apple Health, atau Fitbit Cloud).

  3. Enkripsi
    Produsen besar seperti Apple, Samsung, atau Garmin menerapkan enkripsi tingkat perangkat keras untuk melindungi data pengguna. Artinya, meskipun chip berhasil diekstrak, tanpa kunci enkripsi data tidak bisa dibaca.

  4. Sistem Operasi Khusus
    Wearable tidak menggunakan sistem operasi penuh seperti Android atau iOS, melainkan versi ringan (misalnya Wear OS, watchOS, atau firmware proprietary). Hal ini membuat jalur akses recovery terbatas.

Penyebab Kehilangan Data di Wearable

Kehilangan data pada perangkat wearable bisa terjadi karena berbagai faktor, antara lain:

  • Kerusakan fisik: perangkat jatuh, terkena air, atau terbakar.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun