Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Elang, dengan penampilannya yang berubah drastis, nyaris tak dikenali. Rambut gondrong sedikit berantakan, tato temporer menghiasi lengannya, dan pakaian lusuh membuatnya tampak seperti seorang pedagang barang bekas kelas teri. Inilah penyamarannya kali ini: seorang perantara kecil di pasar gelap yang terkenal dengan transaksi ilegalnya. Misinya: membongkar sindikat pemalsu emas logam mulia yang meresahkan pasar dan merugikan banyak orang.
Berbekal informasi awal dari tim intelijennya, Elang berhasil masuk ke lingkaran kecil para pedagang mencurigakan. Ia membangun reputasi sebagai orang yang bisa mendapatkan "barang bagus" dengan harga miring, tanpa banyak bertanya asal-usul. Perlahan, ia mulai mendengar bisikan-bisikan tentang emas batangan dengan cap merek terkenal yang dijual jauh di bawah harga pasar.
"Katanya sih, barang langsung dari 'pabriknya'," celetuk seorang pedagang kumuh sambil menyeringai penuh arti. "Kilau memang sama, tapi... ya, kau tahulah."
Elang berpura-pura tertarik. Ia menunjukkan minat yang besar dan mulai melakukan transaksi kecil-kecilan untuk membangun kepercayaan. Setiap keping "emas" yang ia beli diam-diam diuji oleh tim forensik. Hasilnya selalu sama: lapisan emas tipis menutupi logam lain yang jauh lebih murah. Pemalsuan yang sangat rapi.
Semakin dalam Elang menyusup, semakin jelas struktur sindikat ini. Ada beberapa tingkatan, mulai dari pembuat di sebuah bengkel rahasia, kurir yang bergerak lincah di antara kota, hingga para penjual yang memasarkan emas palsu ini ke berbagai daerah. Otak di balik semua ini masih misterius, sosok yang dikenal dengan julukan "Midas," yang konon memiliki kemampuan mengubah logam biasa menjadi "emas" palsu yang sangat meyakinkan.
Suatu malam, Elang mendapatkan informasi penting tentang adanya transaksi besar yang akan dilakukan di sebuah gudang tua di pinggiran kota. Inilah kesempatan emasnya untuk menangkap basah para pelaku dan mungkin mengungkap identitas Midas.
Dengan bantuan tim penyergap yang bergerak secara diam-diam, Elang menuju lokasi transaksi. Di dalam gudang remang-remang, beberapa orang terlihat sibuk memindahkan peti-peti kayu berisi batangan emas palsu ke dalam truk. Elang mengenali salah satu kurir yang pernah berinteraksi dengannya.
Saat transaksi hampir selesai, Elang memberikan kode kepada tim penyergap. Dalam hitungan detik, gudang itu dikepung. Para pelaku yang terkejut berusaha melarikan diri, namun kesigapan Elang dan timnya membuat mereka tak berkutik.
Beberapa pelaku berhasil ditangkap, namun sosok Midas belum terlihat. Elang menginterogasi salah satu kurir yang tertangkap. Awalnya, kurir itu bungkam, namun dengan taktik interogasi yang cerdik, Elang berhasil memecah pertahanannya.