Mohon tunggu...
Ready Brahmana Yudha
Ready Brahmana Yudha Mohon Tunggu... Menebar Inspirasi dengan Narasi, Berbagi Ilmu dengan Cerita.

Automotive Profesional | Penulis Amatir Artikel, Cerpen dan Novel | Politisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Elang: Kilau Palsu di Balik Pasar Gelap

4 Mei 2025   06:00 Diperbarui: 29 April 2025   13:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyamaran Elang (Sumber: Dibuat Penulis dengan AI)

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Elang, dengan penampilannya yang berubah drastis, nyaris tak dikenali. Rambut gondrong sedikit berantakan, tato temporer menghiasi lengannya, dan pakaian lusuh membuatnya tampak seperti seorang pedagang barang bekas kelas teri. Inilah penyamarannya kali ini: seorang perantara kecil di pasar gelap yang terkenal dengan transaksi ilegalnya. Misinya: membongkar sindikat pemalsu emas logam mulia yang meresahkan pasar dan merugikan banyak orang.

Berbekal informasi awal dari tim intelijennya, Elang berhasil masuk ke lingkaran kecil para pedagang mencurigakan. Ia membangun reputasi sebagai orang yang bisa mendapatkan "barang bagus" dengan harga miring, tanpa banyak bertanya asal-usul. Perlahan, ia mulai mendengar bisikan-bisikan tentang emas batangan dengan cap merek terkenal yang dijual jauh di bawah harga pasar.

"Katanya sih, barang langsung dari 'pabriknya'," celetuk seorang pedagang kumuh sambil menyeringai penuh arti. "Kilau memang sama, tapi... ya, kau tahulah."

Elang berpura-pura tertarik. Ia menunjukkan minat yang besar dan mulai melakukan transaksi kecil-kecilan untuk membangun kepercayaan. Setiap keping "emas" yang ia beli diam-diam diuji oleh tim forensik. Hasilnya selalu sama: lapisan emas tipis menutupi logam lain yang jauh lebih murah. Pemalsuan yang sangat rapi.

Semakin dalam Elang menyusup, semakin jelas struktur sindikat ini. Ada beberapa tingkatan, mulai dari pembuat di sebuah bengkel rahasia, kurir yang bergerak lincah di antara kota, hingga para penjual yang memasarkan emas palsu ini ke berbagai daerah. Otak di balik semua ini masih misterius, sosok yang dikenal dengan julukan "Midas," yang konon memiliki kemampuan mengubah logam biasa menjadi "emas" palsu yang sangat meyakinkan.

Suatu malam, Elang mendapatkan informasi penting tentang adanya transaksi besar yang akan dilakukan di sebuah gudang tua di pinggiran kota. Inilah kesempatan emasnya untuk menangkap basah para pelaku dan mungkin mengungkap identitas Midas.

Dengan bantuan tim penyergap yang bergerak secara diam-diam, Elang menuju lokasi transaksi. Di dalam gudang remang-remang, beberapa orang terlihat sibuk memindahkan peti-peti kayu berisi batangan emas palsu ke dalam truk. Elang mengenali salah satu kurir yang pernah berinteraksi dengannya.

Saat transaksi hampir selesai, Elang memberikan kode kepada tim penyergap. Dalam hitungan detik, gudang itu dikepung. Para pelaku yang terkejut berusaha melarikan diri, namun kesigapan Elang dan timnya membuat mereka tak berkutik.

Beberapa pelaku berhasil ditangkap, namun sosok Midas belum terlihat. Elang menginterogasi salah satu kurir yang tertangkap. Awalnya, kurir itu bungkam, namun dengan taktik interogasi yang cerdik, Elang berhasil memecah pertahanannya.

"Midas... dia tidak pernah datang langsung ke transaksi," ujar kurir itu dengan suara gemetar. "Dia selalu berkomunikasi melalui perantara. Tapi... aku tahu tempat persembunyiannya."

Informasi dari kurir itu mengarah pada sebuah vila mewah di kawasan elit. Elang dan timnya segera bergerak menuju lokasi tersebut. Dengan hati-hati, mereka melakukan penggerebekan. Di dalam vila, mereka menemukan sebuah bengkel rahasia yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk memalsukan emas. Dan di ruang kerja yang mewah, duduk seorang pria paruh baya dengan tatapan dingin dan arogan. Dialah Midas.

Saat Elang membuka borgol dan membacakan hak-haknya, Midas hanya tersenyum sinis. "Kalian tidak akan bisa membuktikan apa pun," ujarnya dengan nada meremehkan.

Namun, Elang telah mengumpulkan bukti yang kuat. Batangan emas palsu dengan sidik jari Midas, catatan transaksi ilegal, dan keterangan dari para pelaku yang tertangkap sudah cukup untuk menjeratnya.

Di kantor polisi, kilau palsu emas Midas tidak lagi memukau. Kedoknya sebagai pengusaha sukses yang disegani runtuh seketika. Elang, dengan penyamarannya yang sempurna, berhasil membongkar jaringan kejahatan yang merugikan banyak orang.

Malam itu, Elang kembali ke rumah dengan rasa lega. Penyamarannya memang melelahkan dan penuh risiko, namun keberhasilannya mengungkap kebenaran dan menangkap para pelaku memberikan kepuasan tersendiri. Di balik penampilan seorang pedagang pasar gelap, tetaplah seorang intelijen polisi yang berdedikasi tinggi dalam memberantas kejahatan, betapa pun licin dan berkilaunya kedok mereka.

Ready Brahmana Yudha

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun