Mohon tunggu...
R. Syarani
R. Syarani Mohon Tunggu... pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aeterna Felicitas

4 September 2025   07:56 Diperbarui: 4 September 2025   07:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi masih sangat terlalu, udara terasa tipis dan dingin, selapis kabut mengambang di atas hamparan rerumputan.  Anehnya hatinya terasa hangat, serasa langit di jam sepuluh siang.

Jalan kakinya terhenti di titik sudut jalan yang masih sepi.  Menjemput janji.

Langkah yang riang itu tak lama datang, samping halte pinggir jalan.  Turun dari bus yang ditunggunya entah berapa lama.

Mata yang membulat dan untaian kisah yang tak henti-henti mengalir dan bersambut begitu saja.  Seakan tak pernah ada jeda waktu sebelumnya.  Bercerita mengejar waktu-waktu yang lewat, sambil sesekali menyerapahi pemerintah yang kadang tak jelas.

Arunika terus saja semangat berbagi kata dengan Taksa yang hanya senyum memandanginya.

"Aku tak bisa memberimu apa-apa, tak apakah?"  Tiba-tiba saja interupsi itu ada.

"Eh?"

"Tapi aku ingin kamu tahu, aku selalu ada.."

Arunika menunggu..

".. dan tak kemana-mana.."

Hening sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun