Ada doa-doa yang terkabul, walau di waktu yang tak pernah terduga. Â Harapan yang baik, walau di satu sisi adalah dunia yang tak lagi sama, di sisi yang berbeda, yang seakan-akan terlalu sulit dijangkau.
Ada relung yang terasa tiba-tiba kosong, ada mata yang penuh genangan, ada kebimbangan dan ada keyakinan, dan ada kisah-kisah yang ingin terulang dan terlampau sesak untuk diceritakan.
Tapi bukankah, senyum yang terbit sepanjang waktu itulah doa sejati yang diharapkan. Sudah lupakan saja luka-luka. Sudah tunggu bahagia. Â Coba terus berjalan, walau mungkin terlalu berat mengeja kata bersisian.
Lalu, pada siapa dan apa lagi aku akan bercerita pada akhirnya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!