Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rekah Renjana Waktumu

9 November 2022   20:24 Diperbarui: 9 November 2022   20:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

palung renjana yang pernah kau tawarkan, nyatanya berulang mengambang lalu memuai hilang pelan-pelan di tengah-tengah hari saat semua sibuk dengan riuh dunia

tak henti pernah aku ingatkan, kalau sebentar lagi bintang akan pecah di semua sudut mimpi yang pernah kau coba sembunyikan

bukankah pintu-pintu tectona berserat tua dan berlapis besi karatan itu sudah terlipat jauh, secepat apapun kau rengkuh tak bisa  menahan partikelnya yang tetap paksa menua

lalu derit pintu pagar yang terbuka melembutkan lagi ingatan-ingatan kita, akan jalan setapak berhias ganggang merah dan biru yang selalu kau agungkan.

maaf kalau aku hanya sempat singgah sangat sebentar, hanya untuk memastikan jejak jilatan pasir tritis di keningmu masih bergores catatan yang sama pelan menghunjam dalam..

..akan dendam yang tak sempat tersampaikan pada sulur jelatang waktu yang tetap diam-diam terus datang

percayalah, bahwa kita akan kembali datang berulang setiap kali pagi menyampaikan pesan pada aurora yang selalu akan kau tunggu pada perhentian mobil tua di tengah kotamu yang pernah aku curi sebentar tanpa ada yang hirau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun