Mohon tunggu...
Dian Alifirdaus
Dian Alifirdaus Mohon Tunggu... Petani - Penulis Pembaca dan Pendengar

Tidak semua yang mengkilap itu emas atau berlian.Tak penting bagaimana bangkainya, namun lihatlah! Apakah ada yang istimewah dalam hatinya💕 Instagram @dian_alifirdaus 💕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dewi Lintah

29 Januari 2020   21:07 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:54 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi picijo.com

Lepas sepatu kaos kaki, tidak melepas seragam sekolahnya ia langsung merebahkan dirinya di karpet tempat dimana ia belajar. Saat mata hendak terpejam ibunya mengingatkan untuk mencuci kaki tangan dan melepas seragamnya, tapi rasa kantuk itu telah menguasai tubunhnya.

" Tolong .... tolong Bento bu, " teriak Bento dengan kondisi mata terpejam, peluh bercucuran membasahi seragamnya. Ibunya yang sedang masak di dapur segera menjenguknya. Hmmm ibunya geleng geleng kepala saat melihat anaknya ngelantur, dalam hati ibunya mungkin anaknya kelelahan.

Dan teriakan itu berulan-ulang hinga ia terjaga dari tidur siangnya dengan menangis takut. Ini kali pertama Bento menangis tanpa sebab, biasanya ia yang suka buat temanya menangis kini ia harus merasakan hal tersebut, emang enak Bento diteror mimpi seram.

" Kamu kenapa Bento, kok teriak terus," tanya ibunya heran.

" Ibu, aku takut dalam tidurku aku bermimpi masih berada di rawa Begung dan aku melihat perempuan bermuka aneh," cerita Bento.

" Sudah sebaiknya kamu mandi, lalu makan. Seharian ini kamu belum mandi," ibunya tersenyum melihat mimik polos Bento yang ketakutan.

*********

Bento berlari sendiri ketakutan di area rawa Begung, mukanya pucat menahan rasa cemas. Dari danau rawa Begung lagi-lagi ia melihat perempuan tidak memiliki panca indera seperti manusia pada umumnya, perempuan itu hanya memiliki rambut. Perempuan itu memiliki alat penghisap yang terletak di kedua ujung tubuhnya dengan tiga rahang di bagian mulut serta gigi kecil di setiap rahang.

Seperti mahluk jadi-jadian. Belum lagi ribuan mahluk kecil seperti lintah memenuhi danau itu, seperti ada kekuatan magis menarik tubuh Bento.... Brrrrrrrrrrr tubuh Bento tercebur ke danau itu, ribuan mahluk itu hingap di tubuh bento menempel di tiap inci tubuh Bento.

Dan Bento tidak dapat bersuara lagi karena permukaan tubuhnya telah di hingapi lintah lintah itu. Bento ingat perempuan itu memintahnya untuk mengembalikan tanaman yang ia ambil, karena itu bukan miliknya Bento."

" Ibuuuu Ayaaaaaaaah" Teriak Bento di tengah larut malam di jam di mana semua orang pada tidur. Suami istri itu tergopo-gopo menjenguk kamar anaknya. Dipeluknya sang anak, ia mencoba menenangkan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun