Puisi elegi adalah sebuah puisi sedih dan melankolis yang ditujukan untuk orang mati atau lagu pemakaman. Istilah "elegy", yang awalnya menunjukkan jenis meteran puitis (elegiac meter), biasanya menggambarkan sebuah puisi berkabung. Sebuah elegi juga dapat mencerminkan sesuatu yang bagi penulisnya tampak aneh atau misterius. Elegi, sebagai refleksi kematian, kesedihan secara lebih umum, atau sesuatu yang misterius, dapat diklasifikasikan sebagai bentuk puisi lirik. Contohnya adalah Lycidas oleh John Milton.
Puisi fabel adalah syair yang berisi tentang hewan-hewan antropormis, makhluk legendaris, tumbuhan, benda mati, dan kekuatan alam yang dapat memberikan pesan moral. Contohnya adalah The Fox and the Crow oleh Aesop.
Puisi haiku adalah puisi yang hanya terdiri dari tiga bait baris dengan jumlah suku kata 5/7/5. Bentuk puisi ini juga berfokus pada keindahan dan kesederhanaan yang ditemukan di alam. Seiring popularitasnya tumbuh, formula 5/7/5 sering dilanggar. Namun, fokusnya tetap sama - momen sederhana dalam hidup. Contohnya adalah Sick on a Journey oleh Basho.
Puisi bebas adalah puisi yang paling sedikit didefinisikan. Bahkan, puisi ini sengaja tidak teratur dan mengambil improvisasi. Tidak ada rumus, tidak ada pola. Sebaliknya, penulis dan pembaca harus bekerja sama untuk mengatur kecepatan, intonasi, dan tarikan emosional. Contohnya adalah This is Marriage oleh Marianne Moore.
Elemen-elemen pembangun puisi Inggris:
Jumlah stanza. Stanza pada dasarnya setara puitis daripada paragraf prosa. Stanza adalah serangkaian baris yang dikelompokkan bersama dan dipisahkan dari kelompok baris atau bait lainnya oleh garis yang dilompati. Stanza dapat dibuat panjang, itu tergantung pada keinginan penyair atau konvensi bentuk puisi tertentu. Ada berbagai kosakata teknis yang sering digunakan untuk merujuk pada bait dengan panjang tertentu. Berikut adalah yang paling umum, bait dari: 2 baris disebut bait, 3 baris disebut tercet, 4 baris disebut kuatrain, 5 baris disebut cinquain, Â 6 baris disebut setet, 7 baris disebut septet, dan 8 baris disebut oktaf.
Diksi dan suara. Pemilihan diksi dan suara dapat ditemukan dalam penggunaan gaya bahasa dengan jenis berikut:
- Aliterasi adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan bunyi konsonan awal dari serangkaian kata, seringkali secara berurutan. Contoh: Peter Piper or She Sells Seashells.
- Asonansi adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan bunyi dalam serangkaian kata, seringkali kata-kata yang berurutan. Namun, alih-alih mengulangi bunyi awal, asonansi berfokus pada bunyi vokal internal yang diulang. Contoh: Hear the mellow wedding bells.
- Konsonan adalah padanan yang berfokus pada konsonan untuk asonansi. Ini melibatkan pengulangan bunyi konsonan di tengah atau di akhir kata, yang dibedakan dari aliterasi di mana bunyi awal diulang. Contoh: The crow struck through the thick cloud like a rocket.
- Onomatopia adalah gaya bahasa yang mengacu pada proses menciptakan kata-kata yang terdengar seperti hal yang mereka rujuk. Contoh: Oink! Chirp! Woof! and Meow!
