Jadi disatu sisi ini karisma ini mempunyai dua arah yaitu bisa dipakai untuk kebaikan atau keburukan namun jika diterapkan dengan bijak dan cukup etis hal karisma ini  mampu mengangkat tingkat energi dan kinerja dari seluruh organisasi atau perusahaan.
Tetapi karisma itu sendiri tidak bisa dipelajari  karena terdapat kriteria atau aspek  kepemimpinan karismatik yang bisa digunakan oleh siapa saja bukan hanya pemimpin saja. Â
Sebenarnya karisma itu sendiri dapat dikatakan berasal dari kita yang mengejar aktivitas yang kita sukai . Â Sosok pemimpin dengan karisma itu sendiri biasanya melibatkan emosi mereka contohnya Bapak presiden pertama Indonesia yaitu Bapak Ir Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik.Â
Dia menggunakan kemampuan orasi dan pidato yang kuat, kepribadian yang menarik, dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dia menggerakkan masyarakat untuk perubahan positif, yakni kemerdekaan Indonesia.
Tapi jika disadari ada perbedaan dari gaya kepemimpinan karisma dengan kempimpinan lainnya seperti kepemipinan transformasional.Â
Kalo kepemimpinan dengan gaya karisma itu dia lebih ingin focus tidak ingin melakukan perombakan terhadap apapun yang ada didalam organisasi sedangkan pemimpin transformasional itu sendiri lebih berfokus untuk merombak isi yang ada di organisasi mereka.
Jadi ibaratnya kalo kepemimpinan tranformasional itu suka melakukan perubahan di organisasi sedangkan pemimpin karisma itu tidak berfokus pada perombakan karena merasa tidak perlu melakukan perombakan didalam organisasinya .