Mohon tunggu...
M RayhanHanif
M RayhanHanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Hubungan Internasional Universitas Jember

Berusaha untuk menjadi penulis dan menganalisis fenomena sosial ekonomi politik. Namun ini bukan hal yang sederhana... But.. why don't we give a try ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mau Tidak Mau Dunia Wajib Resesi?

12 Maret 2023   14:10 Diperbarui: 12 Maret 2023   14:19 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika mengacu kembali pada penjelasan sebelumnya, Melejitnya perekonomian AS tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat global, tetapi hal ini justru akan membuat inflasi sulit turun, karena masyarakat akan terus mampu membeli barang dengan harga yang sangat tinggi. Namun disamping itu, ketersediaan barang sangat terbatas.

Oleh karena itu mau tidak mau Amerika Serikat harus menaikkan suku bunga dengan lebih agresif. Ini memang terdengar menyakitkan, tapi tidak ada cara lain bahwa dunia memang harus resesi, untuk meredam lonjakan harga yang semakin masif.  Keputusan ini tidak hanya berpengaruh pada kepentingan Amerika Serikat saja, tetapi untuk kepentingan dan kesejahteraan global.

Keputusan Amerika Serikat agar masuk ke dalam resesi ini termasuk ke dalam strategi pengorbanan global. Rudolf Spielmann dalam bukunya tentang The Art of Sacrifice in Chess, mendefinisikan sham sacrifice sebagai strategi mengorbankan bidak dalam waktu tertentu, pengorbanan tersebut akan menghasilkan keuntungan materiil yang setara atau lebih besar.  

Mengacu pada konteks Amerika Serikat, The Fed sekiranya menyadari bahwa keputusan meningkatkan bunga acuan yang sangat agresif ini nantinya akan mencekik perekonomian global, namun demi berperang melawan inflasi, ini adalah cara yang harus dilakukan. Jika Inflasi tak kunjung reda, tidak hanya Amerika Serikat yang akan menderita, tetapi seluruh dunia akan ikut merasakannya.

Setelah dunia mengalami resesi, pada akhirnya harga barang pun akan semakin mudah untuk dikendalikan. Argumentasi penulis sangat berkolerasi dengan tanggapan Chatib Basri, seorang ekonom senior sekaligus Menkeu RI periode 2013 -- 2014. Chatib Basri menyampaikan untuk mendinginkan atau meredam gejolak inflasi maka Amerika Serikat perlu mengalami resesi. Nantinya, The Fed kemungkinan akan meningkatkan suku bunga secara agresif sebesar 5,5% sampai 6%. Meski kebijakan ini akan menimbulkan keterpurukan terhadap mata uang lainnya, sekiranya ini adalah obat untuk melawan perang inflasi yang tak kunjung usai.

Kini, resesi sudah bagaikan obat, meskipun rasanya pahit tapi bisa bkin sehat. Jadi, lebih baik mengalami resesi sementara daripada mengalami inflasi yang tak menentu ini. Inflasi yang tak kunjung usai akan berdampak pada kesejahteraan global. Maka dari itu, sudah saatnya negara negara untuk mematikan perekonomian mereka secara perlahan -- lahan demi menekan laju inflasi.

Daftar Pustaka

CNBC (2023). Dunia Gonjang -- Ganjing Lagi, Bukti Amerika Harus  Resesi! https://www.cnbcindonesia.com/research/20230308155329-128-420002/dunia-gonjang-ganjing-lagi-bukti-amerika-harus-resesi

CNBC (2023). Demi  Keselamatan Dunia, Amerika Wajib Resesi! https://www.cnbcindonesia.com/research/20230220061824-128-415122/demi-keselamatan-dunia-amerika-wajib-resesi

CNBC (2023). Kalau Amerika Tak Jadi Resesi, Dunia Bisa Runyam! https://www.cnbcindonesia.com/research/20230206065111-128-411169/kalau-amerika-tak-jadi-resesi-dunia-bisa-runyam

CNBC (2023). Sri Mulyani Bilang AS Lolos dari Resesi 2023, RI Gimana ? https://www.cnbcindonesia.com/news/20230303100106-4-418558/sri-mulyani-bilang-as-lolos-dari-resesi-2023-ri-gimana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun