Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjuangan Awal Gabung di Kompasiana

18 Februari 2023   17:25 Diperbarui: 18 Februari 2023   17:39 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah artikel ke tujuh yang saya kirimkan dari semenjak bergabung empat hari yang lalu. Hmm, Awalnya ragu karena belum tahu jenis tulisan seperti apa yang akan saya kirim. 

Awalnya saya tidak tahu bagaimana caranya dan akhirnya mulai memberanikan diri untuk menulis artikel parenting sebagai awal debut. Sebagai pemula di bidang tulis menulis, tentu masih terasa awam karena biasanya menulis tugas kuliah hanya diserahkan pada dosen ketika membuat makalah dan essay. 

Ternyata percaya tidak percaya, kemampuan kita mengerjakan tugas kuliah dalam bentuk makalah dan essay adalah salah satu kemampuan menulis yang alami tanpa kita disadari. 

Sayapun mempunyai target awal ketika mulai membaca artikel dari kolom Infinite Report Kompasiana, yang harus mengirim sebanyak 5 artikel tayang baru bisa mendaftar sebagai member Program Infinite, dimana setiap konten yang tayang akan diuangkan dan dibayarkan melalui gopay. 

Menarik bukan? Kompasiana membuka para penulis pemula untuk berkarir di kompasiana. Kamu hanya perlu login ke kompasiana.com dengan akun kamu dan melengkapi data pribadi lalu kamu bisa menulis langsung di kolom gambar profil kamu dan klik tulis artikel. 

Sangat mudah bukan ? kemudahan yang diberikan kompasiana membuka peluang para penulis pemula untuk menuangkan karyanya melalui konten dengan pilihan topik yang beragam. 

Dengan awal yang mudah, membuat saya semakin tertantang untuk menulis beragam topik, dan apapun yang ada di sekeliling kita bisa dibuat tulisan artikel. Dengan perjuangan dua hari yang menjadi titik akhirnya saya merasa nyaman menulis artikel di kompasiana, saya lolos menjadi member program Infinite. Ini membuat saya bertambah lagi semangatnya. 

Siapapun bisa menulis di kompasiana. Walaupun bermodalkan handphone, kompasiana bisa diakses dimanapun, sehingga memudahkan saya untuk menulis dimanapun.

Saya yakin, dengan kerja keras dan tekun serta istiqomah, semua yang berawal dari hal kecil akan berubah menjadi hal yang besar. Kompasiana, menjadi awal munculnya ghiroh menulis saya, setelah 20 tahun lamanya terkubur. 

Dulu diusia muda, saya suka menulis puisi, cerpen, namun pada saat itu, saya memberanikan diri untuk mengirimkan cerpen saya ke penerbit dan berujung ditolak. Ini membuat hati saya kecewa karena merasa tidak dihargai segala jeri payah selama menulisnya. Dari semenjak itu, saya tidak lagi menulis. 

Saat ini, ketika diusia 40 tahun. Ada seorang teman yang membuat saya sadar bahwa ilmu itu harus dibuktikan dengan karya. Dan apa yang pernah saya suka harus dituangkan dalam karya yang sesungguhnya. 

Pada saat itu saya sering melihat artikel dari kompasiana karena kebetulan sedang mencari bahan untuk tugas kuliah saya. Ya...saya berkuliah di salah satu Universitas di tasikmalaya jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir. 

Berkuliah juga salah satu cara untuk menambah pemahaman saya mengenai agama. Dan saat melihat artikel kompasiana yang begitu beragam sayapun iseng mencari tahu bagaimana agar tulisan saya bisa menjadi bagian dari deretan kolom-kolom di kompasiana. Ternyata semudah membalikan telapak tangan, hingga dirasa perlu untuk saya, membagikan pengalaman awal hingga menjadi bagian dari program infinite kompasianan dalam waktu empat hari.

Berbeda dengan plattform yang lain, di kompasiana kalian dengan mudah untuk menjadi penulis. Hanya bermodal kemauan dan tentu mau terus belajar bagaimana menjadi penulis yang lebih profesional. Terus menggali ilmu dengan menambah pemahaman, bukan hanya pada satu bidang ilmu saja. Kita bisa menjadikan ayat yang pertama diturunkan sebagai panduan, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5, di sana ada perintah membaca. 

Allah memerintahkan kita membaca. Karena membaca gudangnya ilmu, maka dari membaca itu muncul pemahaman, dari pemahaman itu diwujudkan dengan sebuah karya, yaitu menulis. Menulis bisa mengikat ilmu, bermanfaat bagi pembaca, kitapun secara tidak langsung dituntut untuk terus belajar, lagi dan lagi. Siapapun kita, apapun profesinya, bisa menulis di kompasiana. 

Saya adalah ibu rumah tangga yang juga sebagai mahasiswa, bisa belajar menulis. Bagaimana dengan generasi fresh garaduate yang seharusnya lebih bersemangat dari saya?. Semoga yang muda bisa lebih tertantang dengan kemudahan yang diberikan kompasiana dengan membuka peluang bagi siapapun untuk berkarya.

Sekian tulisan dari saya mengenai perjuangan bergabung dengan kompasiana. Semoga semangat dan ghiroh menulis menjadi lebih bertambah lagi. Dan selamat mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun