Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kata yang Merantau (1)

21 September 2025   11:46 Diperbarui: 21 September 2025   11:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Kata Ini Bertahan?

Ada banyak kata lokal yang pernah dicatat penjajah, tetapi tidak semua bertahan hingga hari ini. Lalu, kenapa amok bisa abadi dalam bahasa Inggris? Unik, karena tidak ada padanan kata tunggal dalam bahasa Inggris yang bisa menggantikan amok. Kata "rage" atau "frenzy" tidak sepenuhnya sama. Eksotis, bagi orang Barat, kata ini terdengar khas, berbeda, dan punya nuansa "Timur". Fleksibel, karena ia bisa dipakai dalam konteks perang, sosial, hingga metafora sehari-hari. Inilah yang membuat amok berhasil menetap, bahkan beranak-pinak makna, di bahasa Inggris.

Cermin untuk Kita

Kisah kata amok mengingatkan bahwa bahasa kita tidak selalu menjadi "penerima" pasif dari bahasa asing. Kadang, justru bahasa kita yang memberi. Ada kebanggaan tersendiri saat menyadari bahwa orang-orang di Amerika, Eropa, atau Australia menggunakan kata yang lahir dari peradaban kita. Di sisi lain, kata amok juga jadi refleksi sosial. Ia lahir dari realitas: perilaku manusia yang bisa meledak tak terkendali. Seolah-olah bahasa menyimpan catatan sejarah emosi. Dari abad ke-16 hingga kini, amok masih hidup, meski maknanya melebar.

Itulah perjalanan amok, dari kata sederhana di Asia Tenggara, tercatat oleh penjelajah, lalu menjadi bagian dari kamus besar dunia. Ia hanyalah satu dari sekian kata Melayu-Indonesia yang merantau. Masih ada banyak lagi yang menunggu untuk kita bahas.

Apakah kalian tahu kata-kata lainnya yang sudah diserap ke dalam bahasa Inggris? Silakan sebutkan dalam komentar. Terima kasih telah menyimak!

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun