Amok, Dari Amuk Jadi Amok
Ibarat manusia, bahasa itu bisa lahir, tumbuh, merantau, lalu menetap di tempat baru. Ia tidak hanya membawa cerita, tetapi juga identitas, bahkan emosi. Dalam seri Kata yang Merantau, kita akan mengikuti jejak kata-kata Indonesia yang ternyata sudah "berhijrah" ke dalam bahasa Inggris. Hari pertama ini, mari kita mulai dengan satu kata yang terdengar liar, penuh tenaga, dan kaya sejarah: amok.
Dari Kampung Asia Tenggara ke Catatan Penjelajah
Kata amok awalnya berasal dari bahasa Melayu-Indonesia: amuk. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah "mengamuk", yaitu sebuah ledakan emosi yang tiba-tiba, menyerang tanpa kendali, seolah dunia sekitarnya lenyap. Fenomena ini tercatat pertama kali oleh bangsa Portugis di abad ke-16 ketika mereka datang ke Asia Tenggara. Mereka menulis bagaimana beberapa prajurit lokal tiba-tiba menyerang dengan brutal, tanpa bisa dihentikan. Perilaku ini dianggap unik dan berbeda dari peperangan biasa. Dari situ, istilah amuk dituliskan sebagai amouco atau amok dalam catatan mereka. Perlahan-lahan, kata ini merantau lebih jauh lagi, menyeberangi lautan, dan menetap di bahasa Inggris.
Amok dalam Bahasa Inggris
Begitu masuk ke bahasa Inggris, amok mengalami sedikit perubahan fungsi. Ia bisa dipakai sebagai verba maupun kata keterangan. Contoh kalimat: (1) The rioters ran amok after the announcement. (2) Rumors ran amok on social media. Artinya tetap konsisten, yaitu sesuatu yang bergerak atau berkembang tanpa kendali, sering kali dengan kekacauan. Yang menarik, kini amok tidak hanya merujuk pada tindakan kekerasan fisik. Dalam percakapan modern, ia bisa dipakai secara metaforis. Contohnya, "My schedule is running amok." Yang berarti, jadwalnya kacau balau, bukan ia sedang menyerang orang.
Jejak dalam Kamus Besar Dunia
Hari ini, hampir semua kamus besar bahasa Inggris, seperti Oxford, Merriam-Webster, Cambridge, dll. memuat kata amok. Penutur asli bahasa Inggris menggunakannya tanpa banyak bertanya dari mana asalnya. Padahal, kata ini punya akar kuat di Nusantara. Bayangkan: sebuah kata yang lahir dari percakapan di kampung-kampung Asia Tenggara kini dipakai oleh jutaan orang di seluruh dunia. Itulah bukti betapa bahasa bisa menjadi pelancong yang setia.
Dari Realita Sosial ke Budaya Pop
Kata amok, bahkan menembus budaya populer. Ada film berjudul Amok (1934, 1944, hingga 1993) yang memakai kata ini sebagai judul. Novel-novel pun banyak yang menggunakan istilah amok untuk menggambarkan keadaan kacau atau emosi tak terkendali. Di sisi lain, kata ini juga digunakan dalam kajian psikologi. Istilah Amok Syndrome dikenal sebagai kondisi psikis yang menyebabkan seseorang tiba-tiba bertindak agresif, terutama di Asia Tenggara. Meski kontroversial, hal ini menunjukkan betapa kata amok tidak hanya hidup di bahasa, tetapi juga di ilmu pengetahuan.