Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu yang Belum Selesai Kujangkau

12 Februari 2025   18:57 Diperbarui: 12 Februari 2025   18:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang memohon berkah
Menuai janji yang bersimbah ruah
Membelah jalanan serasa terbang
Mengejar nyala lentera yang redup remang

Apa kabarmu langit utara
Merekah di penghujung Kamis tak kentara
Membuat para-para jadi tergila-gila
Jangan pakai lama kutunggu kabarmu mengalir bersama derai air hujan yang tersisa

Senja yang semerah bara sore ini
Mengusap lembayung bias harmoni
Wahai Rajawali di rembang petang
Rayuanmu memabukkan para hati yang kepayang

Malam adalah kamu, yang belum selesai kujangkau.
Dan kesunyian barangkali adalah
semesta yang terpukau

Padamu sayang..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun