Saat ini, departemen Sumber Daya Manusia dipenuhi dengan resume yang berasal dari media sosial, platform pencari pekerjaan, dan database perusahaan. Dengan banyaknya source yang ada, peran data science dapat dimanfaatkan untuk mempermudah tugas perekrut dengan memproses sejumlah aplikasi. Data science dapat diaplikasikan untuk membantu membuat materi ujian dan penilaian bakat berbasis data untuk membantu memilih kandidat yang tepat. Sama halnya seperti pada poin sebelumnya, untuk dapat mengembangkan model yang bisa memilah data kandidat yang sesuai kebutuhan, model data science harus dikembangkan dan dilatih dengan bahasa pemrograman, salah satunya adalah Python.
https://diskominfosp.lebakkab.go.id/sejarah-singkat-bahasa-pemrograman-python/Keterkaitan Antara Python dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Melalui Konsep Basis Data Relasional
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem komputerisasi yang dirancang untuk menghimpun, menyimpan, dan mengolah data akuntansi, serta menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu guna mendukung proses pengambilan keputusan. Di era digital saat ini, pengembangan dan implementasi SIA sangat bergantung pada kemajuan teknologi informasi serta perangkat lunak yang tangguh, fleksibel, dan mampu menangani data dalam jumlah besar. Salah satu teknologi yang banyak digunakan dalam konteks ini adalah bahasa pemrograman Python.
Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang terkenal karena struktur sintaksisnya yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga sangat cocok digunakan dalam berbagai pengembangan aplikasi, termasuk sistem informasi. Dalam pengembangan SIA, Python berperan penting dalam mengakses, mengelola, dan menganalisis data akuntansi, serta membangun aplikasi yang mendukung proses pengambilan keputusan keuangan. Hubungan erat antara Python dan SIA terletak pada pemanfaatan basis data relasional sebagai fondasi utama pengolahan data
Python juga memiliki kerangka kerja. Kerangka kerja Python merupakan sekumpulan paket beserta modul. Modul yang ada dalam Python tersebut berupa kode -- kode yang saling berkaitan, sedangkan paket dalam Python merupakan seperangkat modul. Biasanya developer menggunakan kerangka kerja Python untuk membangun atau mengembangkan sebuah aplikasi Python dengan lebih cepat. Karena dengan adanya kerangka kerja programer tidak khawatir mengenai detail tingkat rendah seperti cara komunikasi yang terjadi dalam aplikasi web dan cara python menjadikan program lebih menjadi lebih cepat. Dalam Python sendiri terdapat dua kerangka kerja yaitu :
a. Kerangka kerja tumpukan pernuh. Kerangka kerja ini mencakup segala hal yang diperlukan dalam membangun berbagai aplikasi -- aplikasi.
b. Kerangka kerja mikro. Kerangka kerja ini merupakan kerangka kerja dasar yang menyediakan fungsionalitas minimal dalam membangun aplikasi dengan Python secara sederhana. Kerangka kerja ini juga menyediakan ekstensi jika aplikasi -- aplikasi memerlukan lebih banyak fungsi yang canggih.
Sejarah Singkat Bahasa Pemrograman Python
Singkat bahasa pemrograman Python. Guido van Rossum seorang pria berkebangsaan Belanda yang lahir pada tanggal 31 Januari 1956 merupakan otak dibalik bahasa pemrograman Python, Guido mulai mengembangkan bahasa pemrograman Python tersebut sejak tahun 1989 di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) dan akhirnya bahasa pemrograman Python secara resmi dirilis kepada publik pada tahun 1991.
Nama Python sendiri sebenarnya bukan diambil dari nama ular piton, namun nama Python tersebut diambil dari sebuah acara humor yang ditayangkan oleh channel BBC pada tahun 1980-an yang berjudul “Monty Python’s Flying Circus” dimana saat itu Monty Python merupakan sekelompok grup lawak yang membawakan acara tersebut dan Guido van Rossum sangat menyukai acara “Monty Python’s Flying Circus” tersebut.
Guido van Rossum saat membuat bahasa pemrograman Python sendiri terinspirasi dari bahasa pemrograman ABC. Dan sampai sekarang ini Guido masih menjadi seorang penulis utama bahasa pemrograman Python walaupun bahasa pemrograman Python tersebut bersifat open source sehingga memungkinkan ribuan orang untuk ikut berkontribusi mengembangkan bahasa pemrograman Python tersebut agar menjadi lebih baik.
Pada tahun 1994, akhirnya Python versi 1.0 dirilis kepada publik, selanjutnya pada tahun 1995 Guido melanjutkan pembuatan Python di Corporation for National Research Initiative (CNRI) yang berada di Virginia Amerika Serikat. Selanjutnya pada tahun 2000 Python versi 2.0 dirilis kepada publik dan Python versi 3.0 dirilis pada tahun 2008.
