Mohon tunggu...
rasya nyki
rasya nyki Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi badminton, kegiatan sehari hari ngampus

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Urgency Pembentukan Karakter Dan Nilai Etis Pada Generasi Z Di Era Digital

4 September 2025   04:52 Diperbarui: 4 September 2025   04:51 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Urgensi Pembentukan Karakter dan Perilaku Etis pada 

Generasi Z di Era Digital

Oleh: Ravasya Nyki Chavvah Nugraha

Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, dunia sedang menyaksikan tumbuhnya satu generasi yang berbeda secara fundamental: Generasi Z. Mereka lahir dan tumbuh dalam era digital, di mana informasi tersedia dalam hitungan detik, dan batas antara dunia nyata dan maya semakin kabur.

Meski Generasi Z dikenal adaptif, kreatif, dan melek teknologi, mereka juga menghadapi risiko besar: krisis karakter, rendahnya kepedulian sosial, serta menipisnya batas antara benar dan salah. Inilah alasan mengapa pembentukan karakter dan perilaku etis menjadi sangat mendesak dan penting bagi generasi ini.

Mengapa Hal Ini Menjadi Urgen?

1. Kebebasan Tanpa Arah

Generasi Z hidup di era dengan kebebasan berekspresi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, tanpa karakter yang kuat dan nilai etis yang jelas, kebebasan ini bisa berubah menjadi pelanggaran batas --- dari ujaran kebencian, cyberbullying, hingga penyebaran hoaks.

2. Teknologi Bukan Netral

Teknologi adalah alat, namun bagaimana ia digunakan bergantung pada karakter penggunanya. Etika digital sangat dibutuhkan agar Gen Z tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab di dunia maya.

3. Lingkungan Sosial yang Kompleks

Gen Z tumbuh di tengah keragaman budaya, keyakinan, dan gaya hidup. Karakter yang kuat membantu mereka bersikap inklusif, toleran, dan mampu hidup berdampingan dalam masyarakat yang majemuk.

  • Integrasi Nilai dalam Pendidikan

Pendidikan karakter harus diintegrasikan ke dalam seluruh proses pembelajaran, bukan hanya sebagai mata pelajaran tambahan. Guru, dosen, dan mentor perlu menjadi role model yang konsisten dalam menunjukkan nilai-nilai integritas, empati, dan tanggung jawab.

  • Penguatan Peran Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter anak. Komunikasi yang terbuka, kedisiplinan yang penuh kasih, dan keteladanan dari orang tua menjadi kunci dalam menanamkan nilai etis sejak dini.

  • Optimalisasi Media Sosial Positif

Karakter bisa dibentuk lewat narasi yang benar. Maka, media sosial --- tempat Gen Z banyak menghabiskan waktu --- harus diisi dengan konten yang menginspirasi, edukatif, dan membangun kesadaran etis.

  • Literasi Digital & Etika Siber

Pendidikan literasi digital harus dilengkapi dengan pendidikan etika di dunia maya. Ini mencakup bagaimana menyampaikan pendapat tanpa merugikan orang lain, menghargai privasi, dan menjaga jejak digital yang positif.

Kesimpulan

Dalam keadaan teknologi dan perubahan sosial yang sangat pesat ini, pembentukan karakter dan perilaku etis adalah kebutuhan mendesak yang harus dimiliki Generasi Z. Meskipun karakter generasi ini adaptif dan inovatif, mereka rentan terhadap krisis identitas, penyalahgunaan teknologi, dan hilangnya nilai moral jika tidak ada fondasi karakter yang solid. Karenanya, karakter baik dan perilaku etis harus menjadi bekal lut pada Generasi Z agar dapat menahan tantangan zaman, mempertahankan perilaku di ruang digital, dan membangun relasi sosial yang iba. Investasi keluarga, pendidikan, masyarakat, dan media sangat krusial untuk menghasilkan individu cerdas secara intelektual dan matang secara moral. Akibatnya, pembentukan karakter bukan hanya mengabdi pada kecilan individu, tetapi pada masa depan bangsa, dan seluruh dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun