Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pupuk Kompos Organik Kembalikan Kesuburan Tanah

10 Februari 2023   09:43 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:45 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan pupuk organik (doc. Rasna)

Keuntungan

Kerugian

  • Proses pembuatan yang memerlukan waktu
  • Kemungkinan muncul bau tak sedap jika tidak diproses dengan baik
  • Kemungkinan tidak efektif jika tidak dicampur dengan bahan aktif

Kesimpulan

Dengan membuat pupuk kompos organik, Anda dapat menjaga lingkungan dan memperkaya tanah dengan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Namun, pastikan Anda memproses pupuk kompos dengan baik dan menambah bahan aktif untuk memastikan keefektifan pupuk kompos tersebut. Jangan ragu untuk mencoba membuat pupuk kompos organik dan rasakan manfaatnya bagi tanaman Anda.

Buatkan Proses Granulator pupuk kompok organis

Granulasi adalah proses pembuatan bahan padat menjadi bentuk granul atau butiran kecil. Dalam hal ini, pupuk kompos organik dapat diolah menjadi granul agar lebih mudah digunakan dan disimpan. Berikut adalah proses granulasi pupuk kompos organik:

 

Pupuk kompos yang siap di kemas (doc. Rasna)
Pupuk kompos yang siap di kemas (doc. Rasna)
  1. Penyiapan Bahan: Ambil pupuk kompos yang sudah membusuk dan siap digunakan. Pastikan bahwa pupuk kompos memiliki tekstur yang halus dan tidak terlalu basah.

  2. Pemotongan: Gunakan mesin pemotong untuk memotong pupuk kompos menjadi ukuran yang lebih kecil. Ini membantu mempercepat proses granulasi dan membuat bahan lebih homogen.

  3. Granulasi: Gunakan mesin granulator untuk memproses pupuk kompos menjadi granul. Mesin ini mencampur bahan dengan bahan pengikat seperti tepung jagung atau tepung kentang dan membentuk granul yang kasar.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun