Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tsukiji Market, Surganya Pasar Ikan di Tokyo [Catatan Jepang Trip 2015, #1]

31 Desember 2015   22:10 Diperbarui: 1 Januari 2016   10:05 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang adalah salah satu negara yang patut untuk dikunjungi bila anda hendak menghabiskan waktu untuk berlibur. Pada saat saya mengunjungi kota Tokyo pada bulan Oktober kemarin, salah satu destinasi yang ada dalam itinerary saya adalah Tsukiji Market.

Tsukiji Market adalah pasar ikan, sayuran dan buah-buahan terbesar dan terlengkap di prefektur Tokyo serta di Jepang. Tsukiji Market merupakan pasar yang banyak dikunjungi oleh waisatawan jika sedang berlibur ke Tokyo. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan di pasar ikan ini adalah adanya lelang ikan Tuna (Tuna Auction) yang berlangsung setiap pagi dan menjadi pusat perhatian bagi pengunjung. Dan mengingat besarnya animo pengunjung untuk mengunjungi pasar ini, maka mulai bulan November 2016, Tsukiji Market akan dipindahkan ke daerah yang lebih luas yaitu daerah Toyosu.

Mengingat mudahnya sistem transportasi di Jepang, maka cara untuk mencapai Tsukiji Market sangatlah mudah. Jika menggunakan Tokyo Metro Line (subway-nya Tokyo), pilihlah Hibiya Line (H) dan selanjutnya kita berhenti di Tsukiji Station (H10). Keluar dari stasiun, banyak penunjuk jalan yang memberi arah ke Tsukiji Market. Namun jika hendak menyaksikan lelang Tuna yang diadakan pagi sekali, lebih baik menggunakan Taksi dari tempat menginap kita. Jangan khawatir terhadap taksi di Tokyo. Semua supir taksi jujur dan sangat membantu penumpangnya.   

Tsukiji Market mulai beroperasi pada pukul 3 pagi (tutup pada setiap hari minggu, hari libur dan beberapa hari rabu). Jika memang hendak melihat lelang Tuna, pengunjung dapat mulai melakukan registrasi mulai pukul 03.30 pagi di pusat informasi. Jumlah pengunjung dibatasi 120 orang per harinya dan dibagi menjadi dua group, masing-masing berjumlah 60 orang. Grup pertama dapat menyaksikan lelang pada pukul 05.25 - 05.00 pagi.

Sedangkan grup kedua menyaksikan lelang pada 05.50 – 06.15 pagi. Perlu untuk diketahui, tidak ada proses registrasi di hari sebelumnya untuk menyaksikan lelang Tuna ini. Sehingga jika memang ingin sekali menyaksikan lelang ini, kita perlu untuk datang lebih pagi dan melakukan antri bersama dengan pengunjung lainnya.  Namun sayangnya saya tidak berkesempatan menyaksikan lelang Tuna ini pada saat saya datang ke Tokyo.    

Tsukiji Market dibagi menjadi dua bagian yaitu pasar dalam yang merupakan tempat pelelangan ikan serta pasar luar yang menjual ikan, sayuran dan buah-buahan segar. Sehingga jika tidak sempat menyaksikan lelang Tuna, maka masih banyak hal lain yang dapat dilihat di Tsukiji Market. Pasar luar dibagi menjadi beberapa lorong yang menjual berbagai macam ikan segar. Berdasarkan pengalaman saya, banyak sekali ikan segar yang enak dan murah dijual disini.

Jika beruntung kita dapat mendapatkan sushi ikan sebanyak 6 potong dengan harga 800 yen. Namun jika ingin mencicipi ikan tuna potong segar, kita dapat membelinya hanya dengan harga 700 yen/ons. Dan yang paling menarik, kita dapat makan ikan sambil melihat ikan segar dipotong oleh pedagangnya di depan kita. Memang tepat sekali jika Tsukiji market dikatakan surga pasar ikan!

Salah satu restoran sushi terkenal di pasar ini adalah ’Sushizanmai’. Banyak sekali beragam sushi di jual di restoran ini dengan kualitas ikan segar serta harga yang sangat murah. Hanya sekitar 100 yen per satu potong sushi. Sehingga tidak heran jika orang rela antri panjang untuk datang ke restoran ’Sushizanmai’ di pasar ini. Salah satu restoran yang patut dijadikan sebagai rekomendasi. 

Di sepanjang lorong pasar, selain ikan segar banyak sekali pedagang yang menjual ikan olahan. Rasanya enak sekali. Dan jangan khawatir jika rasa ikan tidak sesuai dengan selera dan lidah kita. Hampir semua pedagang memberikan tester makanan. Kita dapat mencicipi testernya terlebih dahulu sebelum membeli. Hal ini tentunya menguntungkan bagi flashpacker seperti saya. Hampir semua tester saya cicipi. Lumayan mengenyangkan dan menghemat uang.

Seperti saya jelaskan, Tsukiji Market juga menyediakan sayuran dan buah-buahan. Sehingga di lorong lainnya banyak sekali ditemui pedagang sayuran dan buah-buahan. Dan yang paling banyak di temui adalah pedagang acar. Saya sempat mencicipi beberapa tester acar di pasar ini. Namun rasanya tidak sesuai dengan lidah saya. Namun jika anda memang penyuka acar, mungkin acar dengan sayur dan bumbu terbaik dapat ditemui disini. Mengingat jepang bukanlah negara penghasil buah-buahan terbaik, maka rasanya semua buah yang dijual di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan di sini. Disamping harganya yang memang selangit tentunya.

Di sekitar Tsukiji Market, jalan pembatas antara pasar dalam dan luar, banyak pula terdapat penjual cemilan ikan khas Jepang (sejenis abon ikan). Salah satu pedagang unik yang saya temui adalah pedagang cemilan ikan dengan gaya menjajakan yang unik sekali. Mulai dari pakaian mereka yang rapi (kemeja dan dasi) serta teriakan kencang (dalam bahasa jepang) untuk menarik minat pembeli. Selain itu mereka juga secara loyal memberikan tester kepada semua pengunjung yang lewat. Bahkan saya pun tanpa malu-malu antri untuk meminta tester cemilan ikan kepada pedagang ini. Dan yang paling penting, mereka menjajakan dagangannya dengan suara yang lantang dan semangat. Patut diacungi jempol usahanya untuk menarik minat pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun