Mohon tunggu...
Raras TsabitahCayarini
Raras TsabitahCayarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: Membaca Buku MBTI: ISTJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencarian Kesejahteraan Bumil Resti: Inovasi Puskesmas Sempu Banyuwangi dalam Menanggulangi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil

10 Januari 2024   17:33 Diperbarui: 10 Januari 2024   18:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bumil Resti, seorang ibu hamil dengan risiko tinggi, melalui perjalanan kehamilan yang penuh tantangan di wilayah terpencil sulit dipantau oleh tenaga kesehatan. Kondisi ini mendorong perluasan pendekatan inovatif untuk mengatasi risiko tinggi kehamilan di lingkungan yang sulit dijangkau. Puskesmas Sempu Banyuwangi menunjukkan kepemimpinan dengan memperkenalkan SAKINA (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak), sebuah langkah inovatif, efisien, dan sangat berhasil.

Bumil Resti dan Risiko Tinggi Kehamilan

Bumil Resti, sebagaimana banyak ibu hamil dengan risiko tinggi lainnya, mengalami perjalanan kehamilan yang penuh ketidakpastian. Di wilayah terpencil, layanan kesehatan seringkali sulit dijangkau, meningkatkan kerentanan ibu hamil. Kendala seperti jarak, infrastruktur yang minim, dan minimnya informasi mengenai perawatan maternal menantang pemantauan dan intervensi yang tepat waktu.

SAKINA: Solusi Inovatif Puskesmas Sempu Banyuwangi

Puskesmas Sempu Banyuwangi menyikapi permasalahan ini dengan mendirikan gerakan SAKINA. Program ini tidak sekadar merupakan upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, tetapi juga sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan kesehatan bumil di daerah terpencil. Pendekatan SAKINA mencakup beberapa aspek kunci yang membuatnya menjadi solusi yang inovatif.

1. Pendekatan Holistik


Program SAKINA tidak hanya terfokus pada pemantauan kehamilan, tetapi juga melibatkan pendekatan holistik terhadap kesehatan bumil. Ini mencakup edukasi kesehatan, pemberian nutrisi yang adekuat, dan dukungan psikologis. Pendekatan ini menciptakan fondasi yang kuat untuk kesehatan ibu hamil dan anak.

2. Pemanfaatan Teknologi

SAKINA memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memperkenalkan sistem informasi yang memungkinkan pemantauan kehamilan secara real-time. Dengan bantuan teknologi, nakes dapat memantau kondisi bumil secara akurat dan memberikan intervensi cepat ketika diperlukan. Hal ini meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dan mengatasi kendala geografis di daerah terpencil.

3. Partisipasi Masyarakat

Gerakan ini tidak hanya melibatkan nakes, tetapi juga mengajak masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan bumil. SAKINA menciptakan jejaring sosial yang solid, di mana warga saling mendukung dan berbagi informasi terkait kesehatan maternal. Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan program ini.

Keberhasilan SAKINA dan Dampak Positifnya

Keberhasilan SAKINA tidak hanya dapat diukur dari penurunan angka kematian ibu dan anak, tetapi juga dari peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program ini membuktikan bahwa inovasi dalam sistem kesehatan lokal dapat membawa dampak positif yang signifikan. Masyarakat di daerah terpencil tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik tetapi juga merasakan perubahan positif dalam aspek-aspek lainnya.

1. Penurunan Angka Kematian

Tentu saja, indikator keberhasilan utama SAKINA adalah penurunan angka kematian ibu dan anak. Pemantauan yang lebih efektif, intervensi cepat, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor penentu dalam mencapai tujuan ini. Angka kematian yang menurun memberikan gambaran positif tentang dampak nyata SAKINA di lapangan.

2. Peningkatan Kualitas Hidup

Lebih dari sekadar statistik, SAKINA juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Bumil seperti Resti tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik tetapi juga mendapatkan dukungan sosial dan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang perawatan kehamilan.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Partisipasi aktif masyarakat bukan hanya sekedar pelengkap, tetapi menjadi pilar utama keberhasilan SAKINA. Program ini mendorong pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatan bumil, menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pelajaran dari Kisah Bumil Resti

Kisah Bumil Resti dan keberhasilan SAKINA memberikan beberapa pelajaran berharga bagi kita semua. Pertama, inovasi dalam sistem kesehatan bukan hanya menjadi kebutuhan tetapi suatu keharusan, terutama di daerah terpencil yang sering diabaikan. Kedua, pendekatan holistik yang melibatkan seluruh spektrum perawatan kesehatan maternal membawa dampak jangka panjang yang lebih positif.

Pentingnya pemanfaatan teknologi juga menjadi sorotan dari kisah ini. Teknologi tidak hanya membantu dalam pemantauan kehamilan tetapi juga memperkuat infrastruktur layanan kesehatan di daerah terpencil. Keberhasilan SAKINA memberikan bukti bahwa investasi dalam teknologi dapat mengatasi tantangan aksesibilitas yang dihadapi oleh banyak masyarakat di wilayah terpencil.

Masa Depan Kesehatan Masyarakat

Kisah sukses SAKINA seharusnya menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk mengadopsi inovasi serupa. Masyarakat perlu menyadari pentingnya peran aktif dalam menjaga kesehatan dan bagaimana teknologi dapat menjadi sekutu yang kuat dalam upaya tersebut. Pemerintah dan lembaga kesehatan juga perlu melihat SAKINA sebagai model yang efektif dan mengalokkan lebih banyak sumber daya untuk memperluas program serupa ke daerah-daerah terpencil lainnya.

Dalam merencanakan masa depan kesehatan masyarakat, perlu ada sinergi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Sinergi ini dapat diwujudkan melalui berbagai langkah strategis yang melibatkan semua pihak terkait.

1. Penguatan Kolaborasi

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat setempat perlu diperkuat. Forum diskusi dan pertemuan rutin dapat menjadi platform untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan pemahaman terkait kebutuhan kesehatan masyarakat. Sinergi ini akan memastikan bahwa kebijakan dan program yang diimplementasikan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan realitas di lapangan.

2. Penyuluhan dan Edukasi

Penting untuk terus melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan maternal. Kesadaran masyarakat tentang tanda bahaya selama kehamilan, perawatan pasca melahirkan, dan pentingnya kunjungan prenatal teratur perlu ditingkatkan. Sumber daya digital dan kampanye informasi dapat digunakan untuk mencapai lebih banyak orang di daerah terpencil.

3. Investasi dalam Teknologi Kesehatan

Melihat keberhasilan SAKINA, investasi dalam teknologi kesehatan perlu menjadi prioritas. Sistem informasi yang dapat memantau kehamilan secara real-time, telemedicine untuk konsultasi jarak jauh, dan aplikasi kesehatan yang mendukung pemantauan mandiri oleh bumil dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

4. Pelibatan Komunitas

Melibatkan komunitas secara aktif dalam merancang dan mengimplementasikan program kesehatan akan memberikan keberlanjutan yang lebih baik. Melalui partisipasi aktif, masyarakat dapat merasa memiliki program kesehatan, yang pada gilirannya, dapat meningkatkan tingkat keberlanjutan dan akseptabilitas.

5. Pengukuran dan Evaluasi

Pengukuran terus-menerus terhadap dampak program kesehatan adalah langkah penting untuk mengevaluasi efektivitasnya. Evaluasi berkala dapat membantu mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengalokasian sumber daya.

.

Kisah Bumil Resti dan gerakan SAKINA di Puskesmas Sempu Banyuwangi adalah cerminan dari potensi besar yang dimiliki inovasi dalam pelayanan kesehatan. Menerapkan pendekatan holistik, memanfaatkan teknologi, dan melibatkan masyarakat aktif adalah kunci keberhasilan program kesehatan di daerah terpencil.

Sebagai masyarakat yang semakin terhubung, kita memiliki kesempatan untuk membagikan dan mengadopsi praktik terbaik seperti SAKINA untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan anak di seluruh negeri. Ini memerlukan komitmen bersama dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Bumil Resti bukan hanya simbol dari perjuangan ibu hamil di daerah terpencil, tetapi juga inspirasi untuk menciptakan masa depan di mana setiap ibu dan anak memiliki akses yang setara terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas. Program seperti SAKINA memberikan kita pandangan ke depan tentang bagaimana inovasi dapat menjadi katalisator untuk mencapai tujuan mulia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun