Mohon tunggu...
Rani S
Rani S Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pemula yang mendamba akan karya dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Daku

20 Februari 2019   20:38 Diperbarui: 20 Februari 2019   21:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kau menjauh? 

Beginikah caramu mengadu?

***

Lalu

Mengapa aku harus berakhir termangu?

Melihat seluruh gelagatmu

Apakah aku seangkuh itu?

Tolonglah beritau saja daku

Kuakui aku masih terlalu dungu tuk mencerna perangaiku

***

Baiklah.. Ampuni ke-naif-an ku

Benar, kurasa aku butuh kau tuk mengaku

Namun

Jangan, jangan kau berjual mahal padaku

Berlaga apatis dan tak acuh

Padahal aku tau betul kau masih berpangku dan menyembunyikan tanganmu

***

Ups.. Kurasa jumawa ku kambuh

Maafkan daku

-Rani SR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun