Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hardiknas 2024, Sistem Pendidikan Indonesia Masih Tertinggal di Bandingkan Negara Lain

2 Mei 2024   18:02 Diperbarui: 2 Mei 2024   19:14 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa yang sedang belajar. Foto:pexels.com/ROMAN ODINTSOV

Hari Pendidikan Nasional(Hardiknas) diperingati setiap tahun di seluruh Indonesia dengan berbagai kegiatan diantaranya upacara bendera di sekolah. Peringatan Hardiknas setiap tahun tersebut menunjukkan pentingnya keberadaan sekolah dalam meraih pendidikan.

Namun apakah perayaan seremonial setiap tahun tersebut telah memberikan peningkatan pada kualitas sumber daya manusia dan kualitas pendidikan di Indonesia? Bila di bandingkan dengan negara lain, sistem pendidikan masih mengalami banyak masalah dan tertinggal.

Data PISA 2022 Indonesia Masih Berada pada Peringkat Bawah 

Tahun 2022 sekitar 273 juta penduduk Indonesia dengan sekitar 52 juta siswa dan 3 juta guru serta 217.000 sekolah. Data tersebut menunjukkan sistem pendidikan kita terbesar ke-4 di dunia di bawah India, China dan Amerika. Namun apakah ukuran yang super besar ini berbanding lurus dengan kualitasnya? Silahkan dijawab sendiri, dilihat dari situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.

Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara. Foto:factsmaps.com/
Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara. Foto:factsmaps.com/

Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 baru-baru ini diumumkan pada 5 Desember 2023, Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara yang terdiri dari 37 negara OECD dan 44 negara mitra dengan skor matematika (379), sains (398), dan membaca (371). Urutan Indonesia tidak jauh dari 10 besar urutan terbawah.

Peringkat PISA 2022 negara Asean. Foto:Kompas.id
Peringkat PISA 2022 negara Asean. Foto:Kompas.id

Programme for International Student Assessment (PISA) diselenggarakan setiap tiga tahun oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan di dunia dengan mengukur performa akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan kemampuan membaca.

Dari data yang diliris OECD, 18% siswa di Indonesia hanya mencapai level 2 dalam matematika, hampir tidak ada siswa di Indonesia yang berprestasi terbaik dalam matematika dan jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata negara OECD. 

Singapura menjadi negara peringkat pertama terbaik dunia di bidang matematika yang mengalahkan negara Eropa, Amerika dan Asia lainnya yang artinya mereka telah mencapai Level 5 atau 6 dalam tes matematika PISA. Pada level ini siswa dapat menafsirkan dan mengenali, tanpa instruksi langsung, bagaimana situasi sederhana dapat direpresentasikan secara matematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun