BATANG --- Permasalahan penumpukan sampah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga menjadi keprihatinan yang mendorong mahasiswa yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengambil tindakan nyata. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.Â
Kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan memang masih menjadi tantangan di banyak daerah, termasuk di Desa Tumbrep. Banyak warga yang masih mencampur sampah organik dan anorganik, bahkan sebagian masih membakar sampah secara langsung, yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara. Melihat permasalahan ini, mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro berinisiatif menghadirkan plang edukasi sebagai media sederhana namun efektif untuk menyampaikan pesan penting mengenai pengelolaan sampah.Â
Rangga Yogie Pratama, mahasiswa prodi Teknik Geologi Fakultas Teknik, menjelaskan mengenai perencanaan dan pelaksanaan dibalik program kerja ini. "Saya melihat beberapa titik di Desa Tumbrep yang menjadi tempat pembuangan sampah yang seharusnya tidak dibuang di daerah tersebut, pembuangan sampah tersebut menunjukkan kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah yang mudah terurai dan sulit terurai oleh lingkungan. Tujuan saya melaksanakan program kerja ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar," ujar Rangga.
Program pembuatan plang edukasi sampah ini dirancang dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. "Saya mendesain plang dengan konsep sederhana dan warna-warna cerah agar menarik perhatian warga, terutama anak-anak. Informasinya juga saya buat dengan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami," ungkap Rangga saat menjelaskan konsep desain plangnya. Plang-plang yang dibuat menampilkan informasi tentang jenis-jenis sampah serta lama sampah terurai. "Harapan saya, dengan adanya plang ini, masyarakat bisa lebih sadar untuk memilah sampah organik dan anorganik dimulai dari lingkup rumah," tambahnya.
Program kerja KKN pembuatan plang edukasi sampah ini membuktikan bahwa peran mahasiswa sangat penting untuk menciptakan perubahan di lingkup masyarakat dimulai dengan hal kecil yang akan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat kedepannya. "Meskipun program KKN saya sudah selesai, tapi saya berharap plang ini bisa terus mengingatkan warga untuk peduli lingkungan. Kalau perlu, program seperti ini bisa diterapkan di desa-desa lain juga," ujar Rangga penuh harapan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI