Mohon tunggu...
RANGGA NUGRAHA
RANGGA NUGRAHA Mohon Tunggu... Akuntan - Hi There
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

This is me

Selanjutnya

Tutup

Money

Dorong Pemulihan Ekonomi, Puan Maharani Ajak Masyarakat Membeli Produk UMKM Dalam Negeri

21 Juli 2021   18:57 Diperbarui: 21 Juli 2021   19:28 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak masyarakat untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan membeli dan mengonsumsi produk-produk dari pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Misalnya, mau beli makanan via delivery online, kalau bisa beli dari warung kuliner UMKM. Harganya bersahabat, rasanya cocok di lidah orang Indonesia, dan secara tidak langsung kita sedang membantu ekonomi Indonesia untuk pulih," kata Puan dalam keterangan tertulis pada Rabu (21/7/2021).

Saat ini sudah berjamuran kedai kopi lokal yang menyediakan cita rasa dan aroma kopi yang nikmat, berasal dari produksi dalam negeri. Jenis biji kopi Gayo, Bali Kintamani, Temanggung, Flores Bajawa, Toraja, dan masih banyak lagi.

"Dengan membeli kopi di kedai kopi lokal, kita sudah bantu kedai kopi tersebut untuk bertahan di masa pandemi, juga membantu para pengolah biji kopinya, lalu para petaninya, dan semua keluarga mereka. Seperti sebuah rantai yang saling terhubung," ucap perempuan yang pernah menjabat sebagai Menko PMK periode 2014-2019 ini.

Begitupun dengan usaha-usaha lokal lainnya. Puan meminta masyarakat yang masih memiliki ketahanan ekonomi untuk memprioritaskan konsumsi dari sektor UMKM.

"Diusahakan sekali mayoritas kebutuhan sehari-hari kita beli dari para pengusaha kecil, terutama yang ada di sekitar kita," tutur dia.

Tak hanya itu, Puan juga mendorong agar pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk bekerja sama dengan para pelaku UMKM dalam pengadaan barang atau jasa yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

"Misalnya untuk warga-warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah, pihak RT bekerja sama dengan pedagang kuliner untuk memberikan bantuan makanan jadi. Atau ketika mau memberikan bantuan masker atau hand sanitizer, pengadaannya ke pelaku UMKM yang memproduksi ini," ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Menurut dia, sektor UMKM paling terdampak selama pandemi. Dia mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM yang menyebutkan bahwa 99,9% dari total unit usaha di Indonesia adalah UMKM. Sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 97% atau sekitar 117 juta pekerja.

Namun demikian, selama PPKM Darurat, lanjut Puan, banyak unit usaha UMKM yang terpaksa tutup karena sebagian besar dari unit ini masuk dalam kategori usaha non-esensial. Sementara itu, bisnis kuliner pun menurun drastis pendapatannya karena hanya boleh menerima take away.

"Pandemi ini memberi kita pelajaran penting, bahwa ekonomi digital memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan perekonomian secara nasional bahkan dalam skala global," ucap Puan.

Dia mengatakan bahwa dalam data Kementerian Perindustrian tercatat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia naik 11% selama pandemi. Pertumbuhan ini tak terlepas dari dorongan perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air, seperti jasa transportasi online, financial technology, atau jasa e-commerce.

Peranan perusahaan rintisan tersebut, lanjut Puan, seharusnya dimanfaatkan untuk mendorong sektor usaha UMKM dalam negeri. Para pelaku UMKM perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk memasarkan produk atau jasa mereka melalui platform digital.

"Peran perusahaan berbasis digital ini penting untuk mendorong performa UMKM, tidak hanya selama pandemi saja, tapi untuk kedepannya dalam menghadapi era Revolusi 4.0," kata perempuan yang menamatkan pendidikan sarjana di FISIP Universitas Indonesia ini.

Literasi pemasaran digital harus terus didorong kepada pelaku UMKM agar mereka bisa mengembangkan bisnis ke pasar yang lebih luas. Ekonomi digital membuka ruang lebih luas yang memungkinkan bisnis untuk go international.

"Produk-produk UMKM yang berkaitan erat dengan hasil budaya lokal punya pasar yang besar di luar negeri. Kain batik, pernak-pernik hiasan, lukisan, dan lain sebagainya ini sudah punya pasarnya karena pariwisata kita telah berkembang dalam beberapa tahun kebelakang," ucap Puan.

Promosi pariwisata yang begitu gencar selama ini telah membuahkan banyak hasil sehingga kebudayaan Indonesia mulai dikenal luas di kalangan internasional. Oleh karena itu, UMKM yang memproduksi kerajinan tangan khas daerah bisa memanfaatkan penjualan melalui platform digital untuk menjamah pasar internasional.

"Ruang digital ini membuka peluang lebih besar. Tapi harus dicatat para pelaku UMKM perlu pelatihan agar bisa memanfaatkan ruang ini dengan maksimal," ucap Puan.

Pelatihan tersebut bisa mulai dilakukan oleh lembaga-lembaga yang memang bergerak dalam bidang pelatihan digital atau sejenisnya. Selain itu, menurut Puan, perusahaan rintisan juga bisa menyediakan pelatihan online gratis juga bimbingan terkait pemasaran digital bagi pelaku UMKM.

"Pemulihan ekonomi ini memang tidak bisa sendirian. Semua elemen bangsa mesti berkontribusi dengan segala upaya yang bisa kita lakukan, sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing. Dengan bersatu, kita bisa kuat melewati cobaan maha berat ini," kata Puan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun