Dari jauh aku mendengar kabar buruk. Menimpa negeri seribu kuil. Negeri seribu dewa.
Tentang suara-suara yang dibungkam. Tentang jeritan-jeritan yang disumpal. Tentang jiwa-jiwa yang merindu keadilan. Di tanah para dewa dewi yang dipayungi Himalaya. Dari terikan Sang Surya yang terkadang pongah
Ada apa denganmu, Nepal? Seperih itukah derita yang kalian rasakan? Hingga kalian lupa cara laku manusia?
Siapa saja, sekalipun itu musuh, yang tanpa daya. Tanpa senjata, mereka adalah MANUSIA
Mengapa menindas yang sudah tak berdaya jika kalian pun tak suka diperlakukan begitu?
Negeri seribu dewa, seribu kuil. Kemanakah perginya mereka? Lupakah mereka turun dari kahyangan untuk melerai kalian, anak-anaknya?
Lalu kemana perginya serat-serat kebijaksanaan seperti yang diajarkan leluhur kalian?
Lumbini. Kau masih disitu. Sebagai saksi kelahiran orang suci yang menolak kemelekatan.
Wahai Nepal, lihatlah kearah Lumbini. Tinggalkan sejenak Kathmandu. Tinggalkan pikiran-pikiran barat yang merusak. Terangilah hati dan pikiran kalian. Dengan Budi dan dharma
Ciganjur, 13 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI