Kemarin penulis baru mendapatkan kesempatan menyaksikan film teranyar bintang lawas Tom Cruise yang masih tampil awet muda saja. Ethan Hunt kembali beraksi dalam film sepanjang dua jam lebih yang akan membuat para penonton duduk di ujung kursi sepanjang film.
Film yang rilis 12 Juli lalu di Amerika Serikat ini dijamin bisa memuaskan para penggemar aktor lawas Tom Cruise yang tetap tampil prima. Dibintangi Hayley Atwell, Ving Rhames, Simon Pegg, Rebecca Ferguson dan Vanessa Kirby ini masih menyajikan action ala Tom Cruise yang beda banget dengan serial asli Mission Impossible lawas yang dahulu penulis saksikan di layar kaca.
Dibuka dengan kisah tragis sebuah kapal selam Rusia yang plot twist banget serta relate dengan berbagai insiden akibat keangkuhan manusia dewasa ini (tidak penulis ceritakan karena bisa berpotensi spoiler) kita disajikan pada kenyataan tergelap yang sudah jadi momok sebagian besar masyarakat dunia. AI alias artificial intelligence alias kecerdasan artifisial sudah menjadi pedang bermata dua yang bukan hanya mengancam profesi manusia, melainkan... (jawabannya ada dalam film ini).
Ethan Hunt lagi-lagi berusaha mencegah terjadinya hal ini dan kisah dibawa dari dahsyatnya adegan tembak menembak di tengah badai gurun pasir hingga Bandara Abu Dhabi nan canggih megah, berlanjut ke Italia, khususnya kota kanal Venesia di mana kita disajikan indahnya pemandangan perairan khasnya (yang belakangan sempat terganggu karena krisis air). Ethan Hunt lagi-lagi ditemani beberapa karakter wanita yang menarik, cerdas dan kuat.
Meskipun demikian, tidak terlalu jelas adanya romansa antara Ethan Hunt dan Ilsa, yang digambarkan sebagai partner sekaligus wanita pertama yang dekat dengan Ethan. Film ini, walau tidak se-seksi dan seberani para gadis James Bond, berhasil menampilkan kekuatan sekaligus kecantikan wanita yang masih lumayan sopan dan clean, walau tetap ada beberapa adegan yang hanya layak ditonton remaja dan dewasa.
Secara pribadi penulis terkesan dengan akting beberapa wanita khususnya yang menjadi karakter Paris (Pom Klementieff) yang digambarkan sebagai antagonis pada awalnya. Bertekad bulat dan kuat menghentikan aksi Hunt, Paris pada akhirnya tahu membalas budi. Seperti apa? Saksikan sendiri di film ini.
Demikian pula dengan Grace yang pada awalnya seakan menghindar dengan berbagai alasan, membuat kita gemas saking lihai licinnya. Akan tetapi Ethan dengan gayanya yang humoris dan maksa berhasil juga akhirnya mendapat apa yang ia inginkan.
Intinya, keberadaan AI yang menjadi musuh utama dalam film ini begitu pandai mempermainkan semua panca indra dan praduga logis para manusia yang mengaku diri paling cerdas berakal budi dan paling menguasai segala-galanya, bahkan bisa mengendalikan apa saja yang biasanya jadi makanan sehari-hari Ethan dan timnya (menjinakkan bom, manipulasi data, menggerakkan satelit, dan lain-lain yang biasanya kecil saja). Dapatkah Ethan dan semua akal budi manusia termasuk kekuatan rasa cinta, kesetiaan dan persahabatan (yang kadang menegangkan kadang malah dengan menyebalkan berhasil menjebak Ethan dan timnya) berhasil menundukkan si AI yang kasatmata?
Apakah dunia harus kembali ke zaman baheula agar si AI bisa dihentikan? Apakah Ethan dan kru-nya akan berhasil mendapatkan sebuah anak kunci menuju penentu akhir dunia ini?
Saksikan film menarik ini dan pastikan dulu sudah ke toilet agar tidak harus kehilangan momen adegan aksi Tom Cruise yang dijamin sayang untuk dilewatkan. Oh ya, film ini hanya cocok disaksikan remaja 13 tahun ke atas, jadi dimohon tidak disaksikan bersama anak-anak. Sediakan cemilan atau minuman secukupnya, atau lebih baik makan dulu sebelum menyaksikan.
Selamat menonton.
