Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 28: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

30 Juni 2023   10:34 Diperbarui: 30 Juni 2023   10:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari Emily, Doc Lilian hanya bisa mendesah. Beliau bisa merasakan kalau sesuatu akan segera tiba dan itu bukanlah hal yang menyenangkan, karena sudah terpendam selama hampir dua puluh tiga tahun. 

Sesuatu yang sudah lama bagaikan api dalam sekam. Tertimbun namun tidak kelihatan, namun lama-kelamaan akan menjadi api yang bukan hanya bernyala-nyala, namun bisa membumihanguskan apa saja yang ia lalui. 

"Ceritanya sangat panjang, dan aku tak bisa menjelaskannya kepadamu seorang diri, karena sebenarnya ceritaku ini hanya dari apa yang kuketahui saja." Doc Lilian ganti bertanya, "Dari mana Emily tahu semua itu dan mengapa kau bisa menanyakan hal yang bahkan Ocean dan Sky pun belum mengetahui setitik komapun dari siapapun?" 

"Lorong Bawah Tanah, Dokter. Aku sudah dua kali berada di sana dan aku sebenarnya tak ingin tahu apa-apa. Tapi ada sesuatu atau sesorang di sana..." 

"Baiklah. Ya, memang sejak kematian ibu kembar Vagano, tempat itu tiba-tiba menjadi off-limit, forbidden, alias terlarang. Aku tadinya tak mengerti, tapi itu atas titah Zeus dan kami tak berani bertanya. Sejak itulah tempat itu menjadi terlantar, hanya sedikit sekali orang yang mengerti rutenya, dan orang terakhir yang mengerti kemarin pun sudah terbunuh." ucap Doc Lilian dengan suara bergetar. 


"Aku tinggal di puri sewaktu itu, karena kamar di puri dan paviliunnya sebenarnya sangat banyak, seperti di hotel. Namun karena merasakan aura kegelisahan yang semakin nyata, apalagi setelah Zeus secara misterius meninggal dunia juga tak lama setelah kematian istrinya, aku memutuskan untuk pindah kemari. Menjauhi Hannah." 

"Mengapa Hannah harus dijauhi?" 

"Ia adalah salah satu kunci perpecahan keluarga Vagano." 

'Dugaanku tepat. Pastilah Doc Lilian akan berkata bila Hannah adalah orang ketiga dalam kehidupan pasangan Zeus dan istrinya, ibunda kembar Vagano.' 

"Hannah bukan orang ketiga." ungkap Doc Lilian lagi seolah menepis dugaan Emily barusan. 

'Eh?' Emily terperangah. 

"Zeus dulu adalah seorang pemuda tampan yang begitu memikat, sama seperti Ocean. Ia adalah Ocean di masa lalu. Semua gadis terpikat padanya dengan begitu mudah. Ia miltitalenta dan juga bermasa depan cerah. 

Hannah Miles adalah pacar Zeus sewaktu ia bersekolah dan kuliah di Evermerika. Ia terlahir dari keluarga kaya raya dan ternama, tapi tidak berdarah ningrat. Mereka saling mencintai dan tergila-gila satu sama lain, to the moon and back begitu istilahnya. 

Aku juga berasal dari Evermerika, dan sejatinya aku dulu bersahabat juga dengan Hannah. Tadinya. Dulu. Sudah hampir dua puluh tiga tahun kami tak lagi bersahabat." kisah Doc Lilian panjang lebar. Dituangkannya teh hangat untuk dirinya sendiri seolah berusaha menenangkan diri dengan kehangatan cangkir dalam genggamannya. 

"Aku ikut mereka kembali ke pulau ini dan berharap pasangan itu direstui oleh keluarga besar Vagano. Zeus menganggap bila pasangan yang ia temukan sudah direstui oleh keluarga. Ternyata, tidak. Dan masalah berawal dari situ." 

'Astaga. Ternyata Hannah adalah gadis sepertiku, rakyat jelata yang terdampar di pulau ini.' 

"Lalu Zeus dijodohkan paksa dengan seorang gadis lain, Florencia, yang lalu dinikahkan keluarga dengan Zeus Vagano. Tadinya Zeus tidak mau, bahkan sempat kabur kembali ke Evermerika bersama Hannah. Bahkan sempat kudengar mereka tinggal bersama hingga Hannah hamil dan melahirkan. Tapi lagi-lagi kabar itu tak pernah terbukti." 

Doc Lillian menyesap tehnya yang perlahan mulai dingin, sementara di luar juga mulai terdengar deru hujan dan angin. 

"Emily, bila kau tak pulang sekarang, nanti kau akan berada dalam kesulitan besar. Bila kau menginap di sini maka akan sangat berbahaya untuk kita berdua. Sebab ada pihak yang tentu tak ingin kita saling bertukar rahasia." Doc Lilian sedikit ragu untuk melanjutkan. 

"Tidak, Doc Lilian! Teruskan! Karena kita harus segera memecahkan kasus ini! Pedang harus segera didapatkan dan juga seseorang itu... harus kuberitahukan kepada Ocean dan Sky! Masih hidup atau sudah mati? Di mana makamnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun