Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 19)

10 Februari 2023   08:27 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maharani juga berhasil menemukan beberapa orang lain yang telah dikenalnya dan membawa mereka kembali ke bus. Walaupun heran, semua staf-staf itu menurut. Beberapa orang berhasil memperoleh keperluan kebersihan seperti sabun, juga berbagai bumbu dapur yang tak diproduksi sendiri seperti garam. Sementara ada juga yang malah membeli senter, batu baterai hingga peralatan berkemah serba guna.

"Sudah cukup untuk saat ini, terima kasih. Kita pulang dan memantau situasi dari kompleks Delucas. Semoga pemerintah Everopa bertindak bijak, menutup perbatasan-perbatasan dengan Everance. Semoga tak terjadi hal-hal seperti yang penduduk Chestertown cemaskan." Orion segera menghitung semua anggota rombongan go downtown, memastikan tak ada satupun yang tertinggal. Lalu ia naik ke mobilnya sendiri bersama Rani, memimpin di depan. Sedikit sulit untuk dua kendaraan itu menembus kerumunan para pengantre toko yang berdiri memenuhi jalan, namun akhirnya mereka berhasil berangkat pulang.

Rani sejenak menoleh ke belakang. Entah mengapa, sebuah firasat buruk atau sebentuk imajinasi liar lagi-lagi menghampirinya.

Chestertown, kota kecil perbukitan nan permai. Entah mengapa tiba-tiba aku khawatir jika minggu depan atau selanjutnya dunia takkan terasa sama lagi. Seperti di film-film, saat sebuah mimpi indah berangsur-angsur menjadi buruk.

"Ada apa lagi, Rani?" Ramah, Orion melirik sejenak menerobos dinding kesunyian, tersenyum sambil kembali mengalihkan pandang ke jalan raya, "kau selalu merenung, kau takut akan apa, atau kepada siapa?"

"A-a-aku tak tahu, Orion. Semua ini masih begitu asing sekaligus menakutkan bagiku. Begitu tiba di tempat ini dan masuk ke dalam keluarga Delucas, kejadian-kejadian buruk mulai terjadi! Apa ini semua karena kedatanganku? Apakah kehadiranku membawa omen bagi kalian, bagi dirimu serta seluruh dunia ini?"


(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun