Mohon tunggu...
Rania
Rania Mohon Tunggu... -

Sometimes a story writes itself - The Little Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Be the Smart Parents for Children with "Smartphone"

17 Agustus 2017   14:22 Diperbarui: 19 Agustus 2017   14:49 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: techno-pedia.com

Usut punya usut, media sosial tidak hanya memberikan dampak positif saja namun juga negatif. Segala sesuatunya memiliki dampak baik dan juga dampak buruk. Salah satu dampak buruk dari media sosial adalah kekerasan, penipuan, dan tindakan tidak bermoral lainnya. Namun, ada pula sisi negatif lainnya yang ditimbulkan dari media sosial:

"Mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat."

Pernah mendengar kalimat tersebut? Ya! Media sosial dapat mendekatkan interaksi sosial dengan orang lain yang berada jauh namun akan cenderung mengabaikan orang lain yang berada dekat. Kita dapat berinteraksi dengan masyarakat internasional, lalu bagaiamana dengan masyarakat nasional?

Indonesia berada dalam tingkat tinggi penggunaan internet, khususnya media sosial sudah seharusnya meningkatkan rasa nasionalisme sejak dini, di mulai dari lingkungan keluarga. Perlunya keterbukaan antar anggota keluarga dalam menyikapi perkembangan dunia media sosial.

Mengapa harus keluarga?

Karena keluarga merupakan satuan unit terdekat dalam ruang lingkup interaksi sosial. Karakter anak berawal dari didikan orangtuanya. Selain itu, lingkungan keluarga dapat memberikan pengaruh besar bagi tingkat kebahagiaan seseorang.

Ketika orang tua sudah mempercayakan smarphone kepada anak-anaknya, tentu harus didukung dengan rasa tanggung jawab oleh para anak tersebut. Tidak perlu sikap over protective, namun perlunya sikap demokratis dalam menghadapi suatu perkembangan.

Baik untuk pendidikan, bisnis, maupun sekedar menambah teman melalui media sosial, tetaplah gunakan media sosial dengan bijak.

Kitalah selaku subjek yang mengendalikan perkembangan teknologi sebagai objeknya, bukan kita yang terbawa arus perkembangan teknologi sehingga tanpa sadar telah mengubur jati diri. Kebersamaan yang terjalin dalam hubungan keluargalah yang dapat menjadi pondasi utama dalam menghadapi perkembangan teknologi, khususnya media sosial. Saling mendukung, saling menguatkan, dan bukan saling mengabaikan.

Membangun Indonesisa yang lebih baik, melalui generasi muda dengan mengoptimalkan manfaat dari perkembangan teknologi, dengan membiasakan diri mulai dari lingkungan keluarga. Menjadi orangtua yang mendidik anak-selaku generasi muda-dengan memanfaatkan smartphone-melalui media sosial-untuk membangun negeri.

shared

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun